Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) resmi meresmikan tower pemantau gas rumah kaca di Jambi sebagai upaya mitigasi terhadap perubahan iklim global.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah meresmikan tower pemantau gas rumah kaca (GRK) di Jambi sebagai bagian dari upaya mitigasi terhadap perubahan iklim global. Langkah ini merupakan bagian dari program Global Greenhouse Gas Watch (G3W) dan Integrated Global Greenhouse Gas Information System (IG3IS) yang dikembangkan oleh BMKG untuk membantu menekan emisi dan serapan gas rumah kaca berdasarkan observasi dan sains terkini.
Peresmian tower pemantau gas rumah kaca ini dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif secara daring. Acara ini juga menjadi bagian dari peringatan Hari Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Hari MKG) ke-77 dan menyambut HUT ke-79 Republik Indonesia.
Program G3W dan IG3IS merupakan inisiatif dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) untuk memantau dan melaporkan konsentrasi dan flux gas rumah kaca secara global. Dengan adanya tower pemantau GRK di Jambi, BMKG dapat memberikan data yang lebih akurat dalam mewujudkan target Net Zero Emission 2060.
Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, fenomena perubahan iklim semakin mengkhawatirkan dengan suhu udara yang lebih panas, terganggunya siklus hidrologi, dan maraknya bencana hidrometeorologi di berbagai belahan dunia. Untuk itu, diperlukan upaya yang lebih konsisten dari seluruh negara untuk menahan laju perubahan iklim tersebut.
Data dan informasi GRK yang terintegrasi ini sangat penting untuk kepentingan global, terutama sebagai representasi pemantauan dari wilayah ekuatorial tropis. Informasi ini dapat digunakan sebagai dasar perencanaan pengelolaan wilayah dan pengambilan keputusan untuk mendukung pembangunan yang rendah karbon.
Tower pemantau GRK di Jambi memiliki ketinggian 100 meter dan merupakan perluasan dari jaringan pengamatan Tower Tinggi 100 meter pertama di Bukit Kototabang, Sumatera Barat. Saat ini, BMKG telah melakukan pemantauan GRK di enam lokasi, termasuk daerah background dan daerah urban.