Penting untuk menyesuaikan pemberian makanan bayi sesuai usia dan pertumbuhan gigi mereka. Artikel ini menjelaskan tahapan pemberian makanan bayi yang perlu diketahui oleh orang tua.
Setelah enam bulan, bayi mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI. Pemberian makanan bayi perlu disesuaikan dengan usia dan pertumbuhan gigi mereka.
Tahap awal kehidupan bayi penuh dengan berbagai pencapaian penting, salah satunya adalah pengenalan makanan baru dan menarik. Seiring bertambahnya usia, bayi secara bertahap beralih dari ASI atau formula ke makanan padat.
Ketika memberi makan bayi, penting untuk mengetahui kemampuan makan yang sesuai dengan usia mereka. Menurut para ahli, ada empat tahap utama dalam memperkenalkan makanan bayi yang perlu diketahui oleh orang tua.
Kapan Bayi Harus Mulai Mengonsumsi Makanan Padat? Menurut Katie Thomson, seorang Dietitian Terdaftar dan CEO Square Baby, "Sebagian besar bayi siap diperkenalkan dengan makanan padat antara usia 4 hingga 6 bulan." Namun, setiap bayi berkembang dengan cara yang berbeda, jadi rentang usia ini tidak berlaku secara universal untuk semua bayi.
American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan agar orang tua memperhatikan tanda-tanda berikut untuk menentukan kesiapan bayi mengonsumsi makanan padat: Berat bayi sekitar dua kali lipat dari berat lahir. Bayi dapat menahan kepala dan duduk tegak tanpa bantuan. Bayi menunjukkan minat pada makanan yang Anda makan dan mungkin mencoba meraihnya. Bayi dapat mengambil makanan dari sendok tanpa meludahkannya.
Tahap 1: Memperkenalkan Makanan Halus untuk Bayi Setelah memastikan bahwa bayi siap mengonsumsi lebih dari ASI atau formula, saatnya memulai dengan makanan bayi tahap satu. Tahap ini biasanya terdiri dari makanan halus yang terbuat dari satu bahan tanpa potongan besar.
AAP menekankan pentingnya menawarkan berbagai tekstur dan jenis makanan, seperti sayuran, buah-buahan, sereal bayi yang diperkaya zat besi, dan daging halus, untuk membantu bayi mengembangkan selera, mendapatkan nutrisi penting, dan belajar menikmati berbagai jenis makanan.
Beberapa makanan umum tahap satu termasuk: sereal bayi yang diperkaya zat besi, pisang, ubi jalar, alpukat, wortel, persik, apel, dan labu.
Jangan lupa memperkenalkan sayuran pada tahap ini. Sayuran seperti kacang polong, kacang hijau, brokoli, dan kembang kol dapat membantu bayi mengembangkan selera untuk berbagai rasa.
Tahap 2: Berpindah ke Tekstur yang Lebih Padat Setelah bayi menguasai makanan halus, yang biasanya terjadi antara usia 6 hingga 9 bulan, mereka siap beralih ke makanan bayi tahap dua. Makanan tahap dua biasanya berupa makanan halus yang lebih padat dengan tekstur sedikit kasar. Anda dapat mulai memperkenalkan kombinasi rasa pada tahap ini asalkan Anda telah memastikan bayi tidak alergi terhadap bahan-bahan individu.
Beberapa kombinasi makanan tahap dua yang direkomendasikan termasuk: Apel dan ubi jalar. Alpukat dan pisang. Wortel, mangga, dan pisang. Ubi jalar dan ayam. Apel, stroberi, dan pisang. Pisang, apel, dan pear. Wortel, ubi jalar, dan kacang polong. Oatmeal, wortel, dan peach. Ayam, wortel, dan susu kelapa.
Tahap 3: Mengembangkan Kemampuan Mengunyah Bayi yang telah menguasai tekstur yang lebih padat mungkin siap untuk tahap tiga, yang biasanya terjadi antara 9 dan 10 bulan.
Tanda utama bahwa bayi siap untuk tahap ini adalah kemampuan mereka menggunakan cengkeraman jempol dan jari telunjuk, yang merupakan kemampuan untuk mengambil benda dengan ibu jari dan jari telunjuk mereka. Ini menunjukkan bahwa bayi telah mengembangkan kemampuan mengunyah makanan dengan gerakan memutar untuk menghancurkannya.
Beberapa makanan tahap tiga yang direkomendasikan termasuk kentang tumbuk dan sayuran yang direbus atau dimasak seperti ubi jalar, brokoli, labu, dan wortel. Buah-buahan matang seperti pisang, pir, mangga, alpukat, daging serut, kacang halus, telur dadar, pasta lembut, kubus tahu, ikan tanpa tulang, dan daging cincang, dipotong atau dihaluskan.
Tahap 4: Mengonsumsi Makanan Keluarga Ketika bayi mencapai usia satu tahun, mereka mungkin sudah dapat makan versi modifikasi dari makanan keluarga. Namun, jika belum, itu tidak masalah. Katie Thomson mengatakan, "Beberapa orang tua mungkin sudah memperkenalkan makanan keluarga sebelum usia 12 bulan, dan yang lain mungkin belum. Keduanya baik! Lakukan apa yang sesuai untuk Anda dan keluarga Anda.".
Pada usia ini, bayi mungkin menikmati makanan sehari-hari yang sama dengan kita, yang terbuat dari berbagai bahan. Jika bayi Anda masih menikmati makanan halus, tidak apa-apa untuk terus memberikannya. "Makanan halus serbaguna dan dapat digunakan sebagai saus celup, saus, atau sebagai dasar saus untuk daging atau pasta," kata Thomson.
Mengikuti langkah-langkah ini dengan benar dapat membantu memastikan bahwa bayi Anda mendapatkan cukup nutrisi dan mengembangkan kebiasaan makan yang sehat sejak dini.
Pastikan untuk tidak melewatkan tanda-tanda ketika bayi Anda siap beralih ke tekstur yang lebih padat dan mengonsumsi makanan padat lebih banyak.
You Might Also Like