OJK mencatat penurunan pembiayaan modal ventura hingga 10,18% (yoy) pada Maret 2024 menjadi sebesar Rp 16,79 triliun.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penurunan pembiayaan modal ventura hingga 10,18% (yoy) pada Maret 2024 menjadi sebesar Rp 16,79 triliun. CEO BNI Ventures, Eddi Danusaputro menyebutkan perlambatan pembiayaan modal ventura tidak lepas dari dampak sentimen global. Dimana Tech winter terkait suku bunga tinggi hingga pelemahan ekonomi membuat investor lebih konservatif dalam menyalurkan pembiayaan dan lebih wait and see. Di BNI Ventures sendiri masih selektif menyalurkan dana modal ventura dengan memperhatikan valuasi dan fundamental yang kuat namun tidak agresif mencari. Di sisi lain modal ventura tengah mendorong langkah exit strategy dari startup diantaranya melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), Management and employee buyouts (MBO) maupun Merger & acquisition (M&A). Sementara Direktur Ekonomi Digital CELIOS, Nailul Huda menilai investasi sektor digital mengalami penurunan sejak 2022 setelah melesat tinggi di 2021 menuju masa pra-pandemi. Saat ini modal ventura juga masih berhati-hati dalam menempatkan dana ke stratup serta menjadikan exit strategy sebagai salah satu pertimbangan dalam penyaluran modal. Apa saja sentimen yang mendorong pelemahan pendanaan modal ventura? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan CEO BNI Ventures, Eddi Danusaputro dan Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Nailul Huda dalam Profit, (Jum'at, 21/06/2024)
Saksikan live streaming program-program TV lainnya di sini