Gus Baha mengkritik pemahaman dangkal tentang sunnah Rasul yang hanya berfokus pada penampilan luar seperti celana cingkrang dan jenggot. Ia menekankan pentingnya hafal Al-Qur'an sebagai bagian dari m...
Gus Baha, Mustasyar PPBNU, mengkritik tajam pemahaman dangkal tentang sunnah Rasul yang hanya berfokus pada penampilan luar seperti celana cingkrang dan jenggot. Dalam sebuah acara di Jakarta, Gus Baha mengisahkan pengalamannya ketika seorang kiai yang tidak mengenakan celana cingkrang membuat sebagian hadirin meninggalkan tempat. Gus Baha menegaskan bahwa mengikuti sunnah Rasul tidak hanya sebatas penampilan luar, tetapi juga mencakup hafal Al-Qur'an dan mengamalkan ajaran-ajaran Rasul secara menyeluruh.
Gus Baha menyoroti bahwa banyak orang menganggap sunnah Rasul hanya sebatas jenggot dan celana cingkrang, padahal sunnah Rasul mencakup seluruh aspek kehidupan. Ia menekankan pentingnya akhlak, ibadah, dan muamalah dengan sesama manusia sebagai bagian dari sunnah Rasul yang harus diutamakan. Gus Baha mengkritik pandangan yang menganggap penampilan fisik sebagai tolak ukur utama keimanan seseorang.
Gus Baha berharap umat Islam dapat lebih bijaksana dalam memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran Rasulullah SAW. Ia mengajak umat Islam untuk fokus pada mengamalkan ajaran-ajaran Rasul secara menyeluruh dan mendalam, bukan hanya pada penampilan luar. Sindiran Gus Baha menjadi pengingat bahwa esensi ajaran Rasulullah SAW terletak pada bagaimana kita menjalankan kehidupan sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai Islam yang diajarkan oleh beliau.