Apakah Hujan Lebat Masih Terjadi di Indonesia Meski Musim Kemarau?

Peralihan musim kemarau di Indonesia diikuti dengan cuaca hujan dengan intensitas sedang-lebat. BMKG mengungkapkan potensi hujan di beberapa wilayah Indonesia.

Peralihan musim kemarau di Indonesia diikuti dengan cuaca hujan dengan intensitas sedang-lebat. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa meskipun sebagian wilayah Indonesia telah memasuki awal musim kemarau, sebagian wilayah lainnya masih berada di masa peralihan musim di mana kandungan uap air dan labilitas atmosfer masih tinggi yang dapat memicu pertumbuhan awan-awan hujan yang signifikan.

BMKG mencatat adanya potensi hujan sedang dengan disertai kilat atau petir di beberapa wilayah, termasuk di Jakarta. Hal ini terjadi karena aktifnya gelombang ekuator Rossby dan Kelvin di Jawa bagian barat, pola pertemuan dan pelambatan kecepatan angin, suhu muka laut yang hangat di perairan sekitar Selat Sunda dan Laut Jawa, labilitas atmosfer tinggi, dan indikasi adveksi dingin di selatan Jawa.

Kombinasi pengaruh fenomena-fenomena tersebut diprakirakan menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang yang dapat berlangsung di sebagian wilayah Indonesia hingga tanggal 9 Juni 2024.

Hujan dengan intensitas sedang-lebat bersama dengan kilat/petir dan angin kencang juga terjadi di beberapa wilayah lainnya, termasuk Sumatra, sebagian besar Kalimantan, sebagian besar Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan sebagian besar Papua.

Masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana hidrometeorologi diimbau untuk tetap waspada pada potensi cuaca ekstrem. Dampak yang dapat ditimbulkan dari cuaca ekstrem tersebut antara lain banjir, banjir bandang, banjir lahar hujan, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, dan berkurangnya jarak pandang.


You Might Also Like