Buya Yahya menjelaskan pentingnya wukuf di Arafah dalam ibadah haji dan mengapa tidak boleh digantikan dengan ibadah lainnya.
Perhatian bagi calon jemaah haji. Jangan sampai mengabaikan pentingnya wukuf di Arafah dalam rangkaian ibadah haji. Buya Yahya menyatakan bahwa wukuf di Arafah adalah bagian yang sangat penting dalam ibadah haji, karena merupakan momen untuk memohon ampunan dari Allah SWT.
Selain urusan visa non haji, wukuf di Arafah juga menjadi salah satu aspek yang dapat mempengaruhi keabsahan ibadah haji di Makkah, sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Abdurrahman bin Ya'mur.
Menurut Buya Yahya, wukuf di Arafah merupakan salah satu dari rukun haji yang menentukan keabsahan ibadah haji seseorang. Ini menjelaskan bahwa keberadaan di Arafah pada waktu wukuf adalah suatu kewajiban yang tidak bisa diabaikan dalam menjalankan ibadah haji.
Meskipun wukuf diartikan sebagai berhenti atau berdiam diri di Arafah, namun jemaah haji juga dianjurkan untuk memperbanyak doa dan dzikir selama berada di tempat tersebut. Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa wukuf di Arafah hanya sejenak sudah cukup untuk memenuhi syarat sahnya ibadah haji seseorang.
Menurut Buya Yahya, ibadah haji yang tidak melaksanakan wukuf di Arafah tidak dapat digantikan dengan ibadah lainnya. Wukuf di Arafah memiliki batasan waktu yang terbatas, dan tidak dapat digantikan atau diulang kembali jika terlewatkan. Begitupun dengan waktu, mereka yang tertinggal wukuf di Arafah tidak dapat mengganti waktu, sehingga mereka harus mengulang ibadah haji di tahun berikutnya. Jemaah haji yang tidak berada di Arafah pada waktu wukuf yang ditentukan harus menunggu hingga tahun berikutnya untuk melaksanakan ibadah haji.
Buya Yahya juga menekankan bahwa Allah SWT akan memberikan ampunan kepada para jemaah haji yang melaksanakan wukuf di Arafah, karena hari Arafah merupakan hari yang mulia di mana Allah memberikan ampunan kepada mereka yang berada di Arafah.