Mengapa sakit saat buang air kecil? Artikel ini menjelaskan penyebab sakit saat buang air kecil dan cara mengobatinya.
Sakit saat buang air kecil bisa menjadi gejala dari berbagai infeksi yang berbeda, dan beberapa di antaranya memerlukan pengobatan. Infeksi saluran kemih adalah salah satu penyebab umum sakit saat buang air kecil. Infeksi ini terjadi ketika bakteri masuk ke uretra dan kemudian masuk ke kandung kemih. Selain sakit saat buang air kecil, infeksi saluran kemih juga dapat menyebabkan gejala seperti buang air kecil yang sering, urine yang keruh, dan urine yang berbau tidak sedap. Pengobatan standar untuk infeksi saluran kemih adalah antibiotik. Namun, gejala ringan mungkin dapat sembuh dengan minum banyak cairan tambahan, mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, atau menggunakan bantalan pemanas.
Infeksi menular seksual seperti klamidia, gonore, trikomoniasis, dan herpes genital juga dapat menyebabkan sakit saat buang air kecil. Pengobatan tergantung pada jenis infeksi, tetapi dokter mungkin akan merekomendasikan penggunaan antibiotik atau obat antivirus.
Cystitis atau peradangan kandung kemih juga dapat menyebabkan sakit saat buang air kecil. Perawatan cystitis dapat melibatkan beberapa jenis obat dan pengobatan, seperti kemoterapi dan radioterapi untuk pasien kanker atau antibiotik yang diresepkan selama 14 hari. Beberapa orang mungkin mengalami peradangan kandung kemih yang berlangsung lama dan sulit diobati, yang disebut sebagai sistitis interstisial atau sindrom kandung kemih yang menyakitkan. Bagi mereka yang mengalami sistitis interstisial, kandung kemih akan terasa sakit ketika penuh dengan urine (artinya buang air kecil biasanya dapat mengurangi rasa sakit).
Jika Anda merasakan sakit saat buang air kecil dan terdapat darah dalam urine, serta nyeri punggung, infeksi saluran kemih mungkin telah memburuk dan menyebar ke ginjal. Gejala lain dari infeksi ginjal meliputi demam, menggigil, dan nyeri perut. Jika tidak diobati, infeksi ginjal dapat memerlukan rawat inap. Antibiotik adalah pengobatan utama dan gejalanya biasanya mulai membaik setelah beberapa hari mengonsumsi obat.
Batu ginjal atau batu kandung kemih terbentuk ketika mineral dalam urine menggumpal dan membentuk kristal. Batu tersebut dapat terbentuk di ginjal atau kandung kemih. Dalam kedua situasi tersebut, batu mungkin tidak menunjukkan gejala dan tetap tidak terdeteksi saat buang air kecil. Namun, jika batu kandung kemih mengganggu lapisan kandung kemih atau jika batu ginjal terjebak di lokasi yang salah, aliran urine dapat terhambat dan nyeri dapat menjadi sangat parah, baik saat buang air kecil maupun pada waktu lain.
Bacterial vaginosis (BV) adalah infeksi vagina yang paling umum pada wanita berusia 15 hingga 44 tahun. Namun, hingga saat ini belum ada penjelasan definitif mengenai penyebab atau faktor-faktor yang menyebabkan beberapa wanita mengalami BV. Infeksi ini lebih umum terjadi pada wanita yang aktif secara seksual daripada mereka yang belum pernah melakukan hubungan seks vaginal.
Luka pada vagina juga dapat menyebabkan sakit saat buang air kecil. Kurangnya pelumas selama hubungan seksual dapat menyebabkan luka kecil dan nyeri saat buang air kecil. Hal ini dapat terjadi selama masa menopause. Perubahan hormon yang disebabkan oleh menopause dapat membuat dinding vagina dan kulit vulva menjadi lebih tipis, sehingga menyebabkan ketidaknyamanan saat buang air kecil.
You Might Also Like