Euclid dipilih oleh para ilmuwan sebagai teleskop favorit untuk mempelajari materi gelap di alam semesta. Euclid diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang fenomena ini.
Para ilmuwan telah memilih Euclid sebagai teleskop favorit untuk mempelajari materi gelap di alam semesta. Euclid adalah misi astronomi yang dikembangkan oleh Badan Antariksa Eropa (ESA) dan dijadwalkan diluncurkan pada tahun 2022. Misi ini bertujuan untuk menyelidiki sifat dan distribusi materi gelap serta energi gelap yang membentuk sebagian besar alam semesta.
Materi gelap adalah komponen misterius yang tidak terlihat namun memiliki efek gravitasi yang signifikan. Meskipun tidak dapat diamati secara langsung, keberadaan materi gelap dapat diungkap melalui pengamatan efek gravitasi yang dihasilkan pada objek-objek lain di alam semesta. Euclid akan menggunakan instrumen yang canggih untuk mengukur efek gravitasi ini dan memetakan distribusi materi gelap di alam semesta dengan presisi yang lebih tinggi daripada misi sebelumnya.
Selain itu, Euclid juga akan mempelajari energi gelap, yang merupakan kekuatan yang bertanggung jawab atas percepatan ekspansi alam semesta. Energi gelap diperkirakan menyusun sekitar 70% dari total energi di alam semesta, tetapi sifat dan asal-usulnya masih belum sepenuhnya dipahami. Dengan mengamati efek gravitasi yang dihasilkan oleh energi gelap pada galaksi dan kelompok galaksi, Euclid diharapkan dapat memberikan wawasan baru tentang fenomena ini.
Euclid akan menggunakan instrumen optik dan inframerah yang sangat sensitif untuk mengumpulkan data dari jutaan galaksi di alam semesta. Data ini akan digunakan untuk membangun peta tiga dimensi yang mendetail tentang materi gelap dan energi gelap. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang materi gelap dan energi gelap, para ilmuwan berharap dapat memecahkan beberapa misteri terbesar dalam fisika dan kosmologi, seperti sifat partikel materi gelap dan apakah energi gelap konstan atau berubah seiring waktu.