Penjualan iPhone 15 di China menurun, sementara di Indonesia malah banyak yang membeli model ini.

Penjualan iPhone 15 mengalami penurunan di China, sementara di Indonesia terjadi peningkatan signifikan.

Fenomena penjualan iPhone yang merosot terjadi di beberapa belahan dunia. Menurut laporan IDC secara global, penjualan iPhone di dunia merosot 9,6% secara tahun-ke-tahun (yoy) pada Q1 2024.

Hal ini tak lepas dari anjloknya penjualan di China yang merupakan pasar HP terbesar di dunia. Penjualan iPhone di China turun 19% yoy pada Q1 2024, menurut firma riset Counterpoint.

Namun, agaknya penjualan iPhone di Indonesia malah menunjukkan fakta sebaliknya. Laporan IDC khusus di pasar Indonesia menunjukkan pasar HP premium dengan harga US$ 600 (Rp 9,5 jutaan) ke atas tumbuh signifikan 12,8%.

IDC mencatat pertumbuhan tersebut dipimpin oleh seri iPhone yang diproduksi Apple. Associate Market Analyst IDC Indonesia, Vanessa Aurelia, mengatakan HP premium dengan harga di atas US$ 1.600 (Rp 25,5 jutaan) makin digemari warga RI.

Diketahui, beberapa lini ponsel yang dipatok dengan rentang harga Rp 25 jutaan adalah seri Samsung Galaxy S24 Ultra, Samsung Galaxy Z Fold 5, iPhone 15 Pro, iPhone 15 Pro Max, iPhone 14 Pro, dan iPhone 14 Pro Max.

Selain itu, HP harga premium dengan rentang harga US$ 800-1.000 (Rp 12,7-15,9 jutaan) juga tumbuh paling besar untuk segmen high-end.

Vanessa mengatakan sejak beberapa tahun lalu ketika iPhone 11 diperkenalkan, Apple mulai melakukan penetrasi ke ponsel premium dengan harga yang lebih terjangkau.

"Baru-baru ini, Apple juga meningkatkan porsi iPhone 16 di Indonesia mulai semester kedua tahun lalu. Strategi ini efektif dengan menggelar diskon untuk model tersebut," kata Vanessa melalui keterangan resmi yang diterima, Senin (20/5/2024).

"Kedua model tersebut meningkatkan portofolio Apple untuk segmen non-premium," ia menambahkan.

IDC mencatat pada segmen HP mid-range dengan harga berkisar US$ 200-600 (Rp 3,2-9,5 jutaan), Apple juga turut berkontribusi paling besar bersama dengan Samsung, Vivo, dan Xiaomi. Segmen mid-range ini mencatat pertumbuhan paling besar sebanyak 73,4%.

Secara total, pada Q1 2024, pertumbuhan pengapalan ponsel naik 27,4% yoy. Apple memang belum masuk ke jejeran 'Top 5', sebab Apple tidak memiliki portofolio di segmen bujet yang juga masih ramai digemari warga RI dengan pertumbuhan 17,6% yoy.

Jejeran 'Top 5' di Indonesia secara berurutan diduduki Oppo (19,9%), Samsung (17.3%), Transsion (16,1%), Vivo (15,8%), serta Xiaomi (15,6%).


You Might Also Like