Arus balik Lebaran 2024 di jalur selatan Jawa mengalami kemacetan parah. Kendaraan roda empat dan roda dua memadati jalan, terutama di jalur Ajibarang, Purwokerto menuju ke Bumiayu, Brebes, Jawa Tenga...
Banyumas, NU Online
Hari Raya Idul Fitri 1445 hijriah telah usai. Kini, saatnya para perantau kembali ke tempat perantauanya.
Arus balik Lebaran 2024 tak ubahnya seperti arus mudik, kendaraan roda empat dan roda dua memadati jalan.
Berdasarkan pantauan, arus balik di jalur selatan Jawa macet atau padat merayap. Kendaraan arus balik tampak memadati jalur selatan Jawa di jalur Ajibarang, Purwokerto menuju ke Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah, pada Ahad (14/4/2024) sore.
Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Banyumas Rasiman mengatakan bahwa kondisi di jalan saat sedang padat merayap karena ada sistem buka tutup di sekitar SPBU Ajibarang.
“Tapi dari pagi petugas sudah siap siaga mengatur lalu lintas, ini alhamdulillah sudah mulai lancar jalanya,” kata Rasiman.
Kemacetan di jalur selatan Jawa. (Foto: /Suwitno)
Menurut Rasiman, puncak kemacetan arus balik Lebaran 2024 terjadi sejak Sabtu (13/4/2024) kemarin. Ia juga mengatakan, jalur selatan ini sebagian besar dipadati oleh pemudik dari Cilacap, Kebumen, hingga Wonosobo.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, kepadatan arus balik Lebaran 2024 lebih tinggi jika dibandingkan dengan empat tahun lalu sebelum pandemi Covid-19 melanda negeri ini.
“Untuk tahun kemarin nggak sampai seperti ini, mungkin tahun ini banyak pemudik sampai membludak seperti ini. Sebelum (pandemi) Covid-19 sempat seperti ini, selama (pandemi) Covid-19 sepi dan ini membludak lagi,” ungkapnya.
“Kali ini arus yang bener-bener padat merayap, ini diperkirakan sampai empat hari mendatang,” tambahnya.
Rasiman memastikan bahwa Dishub Kabupaten Banyumas sudah menyusun cara untuk mengatasi kemacetan tersebut.
“Untuk mengatasi kemacetan ini kami dari Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas menggunakan sistem buka tutup, terutama di pertigaan,” katanya.
Gelombang Pasang Arus Balik Perjuangan Ibu
Rasiman pun bersyukur dengan adanya kemacetan ini. Sebab menurutnya, kemacetan menjadi tanda suasana Lebaran 2024 kian terasa.
Sementara itu, Pemudik asal Kebumen Sigit mengungkapkan bahwa ia memilih sabar menghadapi padatnya arus balik.
“Menghadapi kemacetan ini ya sabar saja, mau bagaimana lagi kan, namanya juga puncaknya,” kata Sigit.
Ia juga mengatakan, tidak dapat memprediksi berapa jam untuk sampai ke tempat tujuan. Sigit mengaku sudah sering mudik ke kampung halaman, tetapi Lebaran 2024 paling macet.
“Kalau macet seperti ini sih kita juga nggak bisa memprediksi sampainya kapan, tapi kemarin pas mudik lancar, walaupun ditempuh 12 jam, kita mudik H-1,” ujarnya.
Ia mengaku sudah lima hari di kampung halaman, dan sudah siap kembali ke perantauan dengan membawa bekal yang cukup.
“Persiapan untuk balik ya ini saja, sama bawa bekal dan oleh-oleh,” pungkasnya.