Peringatan Raja Hacker kepada Joe Biden setelah menghancurkan Korut

Alejandro Caceres, seorang pengusaha keamanan siber, memberikan peringatan kepada Joe Biden untuk mengambil tindakan yang lebih agresif dalam melawan serangan siber dari negara-negara musuh.

Sekitar dua tahun lalu, penjahat siber misterius yang menyebut dirinya 'P4x' melancarkan serangan siber tunggal ke Korea Utara. Ia berhasil melumpuhkan internet Korea Utara selama lebih dari sepekan dengan menggunakan program khusus di laptop pribadinya dan beberapa server berbasis cloud.

Identitas P4x akhirnya terungkap sebagai Alejandro Caceres, seorang pengusaha keamanan siber berusia 38 tahun keturunan Kolombia-Amerika. Seperti banyak hacker dan peneliti keamanan asal AS, Caceres juga menjadi sasaran mata-mata Korea Utara yang berusaha mencuri tool yang ia gunakan.

Caceres meminta dukungan perlindungan dari FBI, tetapi tidak ada tindakan yang dilakukan oleh lembaga tersebut. Akibatnya, Caceres memutuskan untuk melawan rezim Kim Jong Un seorang diri.

Ia mengingatkan bahwa main-main dengan hacker Amerika akan mendapat konsekuensi. Jika mereka tidak melihat bahwa hacker Amerika memiliki kemampuan yang tangguh, mereka akan terus datang. Caceres juga mengatakan bahwa pemerintah AS tertarik merekrutnya dan ia bergabung dengan tim hacker yang didukung oleh Pentagon.

Caceres mengajukan metode pendekatan baru kepada Departemen Pertahanan AS untuk melawan serangan siber. Menurutnya, metode yang diajukan akan lebih cepat dan efektif daripada metode yang saat ini digunakan oleh pemerintah AS.

Namun, inisiatif Caceres tidak mendapat persetujuan dan ia mengirim pesan kepada rekan-rekannya di AS dengan nama samaran, meminta pemerintahan Joe Biden untuk lebih agresif dalam melancarkan serangan siber.

Caceres menegaskan bahwa NSA dan DOD memiliki banyak hacker yang berbakat, tetapi ketika ingin melancarkan operasi siber yang disruptif, negara hanya bisa takut. Menurutnya, hal ini harus berubah.

Caceres juga mengungkap bahwa banyak pelaku ransomware yang berbasis di Rusia telah mencuri miliaran dolar AS dari perusahaan dan lembaga negara sepanjang tahun 2023. Sementara itu, afiliasi hacker Korea Utara telah mencuri lebih dari US$1 miliar dalam bentuk mata uang kripto pada tahun lalu.

Caceres menyoroti bahwa pemerintah AS tidak melakukan apa pun untuk menghadang serangan ini. Ia memberikan solusi kepada pemerintah AS untuk menggunakan metodenya yang garang agar negara-negara musuh tidak berani melakukan serangan.


You Might Also Like