Peneliti BRIN mengembangkan metode daur ulang baterai litium yang efisien dan ramah lingkungan. Temukan manfaatnya di sini!
Jakarta - Peneliti Pusat Riset Teknologi Pertambangan Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN, Erik Prasetyo, sedang mengembangkan metode daur ulang baterai litium yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Metode ini mampu mencapai tingkat perolehan litium yang lebih tinggi, mengurangi penggunaan sumber daya berharga, dan menghasilkan limbah yang lebih sedikit.
Metode baru ini menggunakan ekstraksi selektif untuk memisahkan litium dari logam lain dan menggunakan pelarut ramah lingkungan seperti air. Tujuannya adalah meningkatkan konsentrasi litium. Hal ini merupakan perkembangan terbaru dalam teknologi daur ulang baterai.
Proses daur ulang baterai litium saat ini masih rendah dan belum memenuhi syarat sebagai prekursor untuk produksi katoda baterai. Selain itu, proses ini juga boros air dan bahan kimia, serta menghasilkan limbah berbahaya. Oleh karena itu, metode baru yang dikembangkan oleh Erik memiliki potensi peningkatan efisiensi dan keberlanjutan daur ulang baterai litium.
Daur ulang baterai litium sangat penting karena beberapa alasan. Pertama, daur ulang membantu melestarikan sumber daya alam yang terbatas. Kedua, daur ulang dapat mengurangi dampak lingkungan karena baterai litium mengandung bahan berbahaya. Ketiga, daur ulang juga meningkatkan ketahanan energi dengan memperluas pasokan litium untuk produksi baterai secara keseluruhan.