Peneliti BRIN mengungkap bahaya longsor di Bandung Utara akibat perubahan tata guna lahan dan kondisi tanah vulkanik.
Peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap ada bahaya longsor yang mengintai wilayah Badung Utara. Kepala Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Adrin Tohari, menjelaskan bahwa hujan dan sesar lembang menjadi penyebab wilayah perbukitan di Bandung Utara rawan bencana longsor.
Perubahan tata guna lahan dan hilangnya pohon sebagai penyerap air hujan membuat wilayah perbukitan Bandung semakin rawan longsor. Tanah vulkanik yang belum mengalami pemadatan juga memungkinkan air masuk ke dalam pori-pori tanah dan menyebabkan longsor.
Peneliti juga menjelaskan bahwa tanaman memiliki peran penting dalam mencegah longsor. Akar tanaman berfungsi seperti sedotan yang menyerap air tanah, sedangkan daun-daunnya berfungsi seperti kanopi yang melindungi permukaan tanah dari air hujan berlebihan.
Wilayah Bandung Utara perlu waspada terhadap bencana longsor yang bisa terjadi akibat hujan dan sesar lembang. Pusat Riset Kebencanaan Geologi telah memasang alat pemantau pergerakan tanah di beberapa titik di sesar lembang untuk memberikan peringatan jika terjadi guncangan atau pergerakan yang berpotensi menyebabkan longsor.