China dilaporkan melakukan sadap terhadap jutaan orang, yang membuat AS marah dan mengancam untuk mengambil tindakan.
China dilaporkan telah melakukan serangkaian tindakan sadap yang melibatkan jutaan orang di seluruh dunia. Hal ini membuat Amerika Serikat marah dan mengancam untuk mengambil tindakan balasan yang keras.
Menurut laporan yang diterbitkan oleh media internasional, China menggunakan teknologi canggih untuk mengakses data pribadi pengguna di berbagai platform digital. Mereka dikabarkan telah mengumpulkan informasi pribadi seperti nomor telepon, alamat email, dan riwayat penelusuran internet.
Tindakan ini telah menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan masyarakat global. Banyak orang yang merasa bahwa privasi mereka telah dilanggar dan data pribadi mereka telah disalahgunakan.
AS, sebagai salah satu negara yang paling terdampak, telah mengeluarkan pernyataan keras mengecam tindakan China. Mereka juga mengancam untuk mengambil tindakan balasan yang akan merugikan China secara ekonomi.
Para ahli keamanan siber mengingatkan pentingnya melindungi data pribadi dan mengambil langkah-langkah keamanan yang tepat. Mereka menyarankan pengguna untuk menggunakan VPN, mengaktifkan otentikasi dua faktor, dan menghindari berbagi informasi pribadi secara terbuka di platform digital.