Israel Bikin Heboh dengan Iklan Propaganda di Google Ads Selama Sidang Kasus Genosida

Israel dikritik karena memasang iklan propaganda di Google Ads selama sidang kasus genosida di Mahkamah Internasional Afrika Selatan.

Israel baru-baru ini menjadi sorotan setelah diketahui memasang iklan propaganda di Google Ads selama sidang kasus genosida di Mahkamah Internasional Afrika Selatan. Tindakan ini menuai kontroversi dan kritik dari berbagai pihak.

Sidang kasus genosida tersebut berfokus pada tuduhan bahwa Israel melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan terhadap rakyat Palestina. Namun, dengan memasang iklan propaganda di Google Ads, Israel mencoba mempengaruhi opini publik dan mengubah narasi yang ada.

Iklan tersebut menampilkan klaim-klaim yang tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, seperti mengklaim bahwa Israel adalah korban dalam konflik dengan Palestina. Iklan tersebut juga mencoba memperlihatkan Israel sebagai negara yang berperan dalam mempromosikan perdamaian dan keamanan di kawasan tersebut.

Tindakan Israel ini menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk aktivis hak asasi manusia dan kelompok pro-Palestina. Mereka menilai bahwa iklan tersebut merupakan upaya manipulatif untuk mengaburkan fakta-fakta yang ada dan memperkuat narasi Israel yang tidak sesuai dengan kenyataan.

Google sendiri telah menghapus iklan tersebut setelah menerima banyak laporan dan protes dari pengguna. Meskipun begitu, tindakan Israel ini tetap meninggalkan bekas dan menjadi bukti bahwa propaganda masih menjadi senjata yang digunakan dalam konflik politik.


You Might Also Like