Inovasi Mahasiswa ITS: Pasir Kucing Ramah Lingkungan dari Kotoran Kucing

Mahasiswa ITS menciptakan inovasi pasir kucing yang ramah lingkungan dari kotoran kucing. Temukan informasi lengkapnya di sini!

Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya telah menciptakan inovasi yang menarik perhatian banyak orang, yaitu pasir kucing ramah lingkungan yang terbuat dari kotoran kucing. Inovasi ini merupakan solusi yang brilian untuk mengurangi dampak negatif dari limbah kotoran kucing terhadap lingkungan.

Pasir kucing konvensional yang umumnya terbuat dari bahan mineral seperti tanah liat atau silika, memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Bahan-bahan tersebut tidak dapat terurai dengan cepat dan dapat mencemari tanah dan air. Selain itu, produksi pasir kucing konvensional juga memerlukan sumber daya alam yang besar.

Dalam menghadapi masalah ini, mahasiswa ITS mengembangkan pasir kucing ramah lingkungan yang terbuat dari kotoran kucing. Kotoran kucing yang biasanya dianggap sebagai limbah, ternyata dapat diolah menjadi bahan yang berguna. Melalui proses pengolahan yang tepat, kotoran kucing dapat diubah menjadi pasir kucing yang aman dan efektif.

Pasir kucing ramah lingkungan ini memiliki beberapa keunggulan. Pertama, bahan baku yang digunakan adalah kotoran kucing, yang merupakan limbah yang melimpah di masyarakat. Dengan menggunakan limbah sebagai bahan baku, pasir kucing ini dapat mengurangi jumlah limbah yang dibuang ke lingkungan.

Kedua, pasir kucing ini dapat terurai dengan cepat dan tidak mencemari lingkungan. Dalam kondisi tertentu, pasir kucing ini dapat diolah menjadi pupuk organik yang berguna untuk tanaman.

Keberhasilan mahasiswa ITS dalam menciptakan inovasi pasir kucing ramah lingkungan ini telah mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi solusi yang efektif dalam mengurangi dampak negatif dari limbah kotoran kucing terhadap lingkungan.


You Might Also Like