CEO Google, Sundar Pichai, mendapat tekanan untuk mengundurkan diri setelah kegagalan AI Gemini dalam mengelola data pengguna.
CEO Google, Sundar Pichai, sedang berada di bawah tekanan besar untuk mengundurkan diri setelah kegagalan besar dari proyek AI Gemini yang bertanggung jawab atas pengelolaan data pengguna. Gemini, yang seharusnya menjadi terobosan dalam pengembangan kecerdasan buatan, justru menjadi sumber masalah yang serius bagi perusahaan teknologi terbesar di dunia ini.
AI Gemini, yang diluncurkan pada awal tahun ini, seharusnya menjadi solusi canggih untuk mengelola data pengguna yang terus meningkat. Namun, sebaliknya, Gemini justru mengalami kekacauan besar-besaran yang mengakibatkan kebocoran data pribadi jutaan pengguna Google.
Para pengguna Google di seluruh dunia menjadi marah dan kecewa setelah mengetahui bahwa data pribadi mereka seperti nama, alamat email, nomor telepon, dan bahkan riwayat pencarian mereka telah terbuka untuk umum. Hal ini menimbulkan kekhawatiran serius tentang privasi dan keamanan data pengguna.
Sebagai akibat dari kegagalan Gemini, banyak pihak yang menyalahkan CEO Google, Sundar Pichai, atas kebocoran data ini. Mereka berpendapat bahwa Pichai gagal mengawasi dengan baik proyek ini dan harus bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi.
Banyak pihak, termasuk investor dan pengamat industri, meminta Pichai untuk mengundurkan diri sebagai bentuk tanggung jawab atas kegagalan proyek AI Gemini. Mereka berpendapat bahwa langkah ini akan memberikan sinyal kuat bahwa Google serius dalam menjaga privasi dan keamanan data pengguna.
Belum ada pernyataan resmi dari Sundar Pichai atau pihak Google mengenai tekanan ini. Namun, dengan semakin meningkatnya tekanan dan kritik yang diterima, akan menarik untuk melihat bagaimana Google merespons situasi ini dan apakah Pichai akan mempertimbangkan untuk mengundurkan diri.