Hindari fanatisme dalam pemilihan umum dan ikuti anjuran Islam untuk menjaga sikap yang bijak dan adil.
Memasuki masa pemilihan umum, seringkali muncul fanatisme yang berlebihan dari para pendukung calon. Namun, Islam mengajarkan sikap yang lebih bijak dan adil dalam menyikapi proses demokrasi ini.
Pertama, jangan terjebak dalam fanatisme buta. Islam mengajarkan umatnya untuk berpikir rasional dan objektif dalam memilih pemimpin. Jangan hanya terpaku pada satu calon tanpa melihat kualitas dan rekam jejaknya.
Kedua, hindari fitnah dan penyebaran berita bohong. Islam mengajarkan pentingnya kejujuran dan keadilan dalam menyampaikan informasi. Sebelum membagikan berita, pastikan kebenarannya terlebih dahulu.
Ketiga, jaga sikap adil dan tidak memihak. Islam mengajarkan pentingnya menjunjung tinggi keadilan dan kesetaraan. Jangan memihak secara buta tanpa melihat fakta dan bukti yang ada.
Keempat, jangan terlibat dalam politik uang. Islam melarang segala bentuk korupsi dan suap-menyuap. Jangan tergoda dengan janji manis atau iming-iming materi dari calon tertentu.
Terakhir, tetap menjaga persatuan dan kesatuan. Islam mengajarkan pentingnya persaudaraan dan kerukunan antarumat beragama. Jangan biarkan perbedaan politik memecah belah bangsa.
Dengan mengikuti anjuran Islam ini, kita dapat menjaga sikap yang bijak dan adil dalam pemilihan umum. Jangan jadi fanatik, tapi jadilah pemilih yang cerdas dan bertanggung jawab.