Darwis Triadi, seorang fotografer senior, mendapat kecaman dari netizen setelah meminta keluarga korban pelanggaran HAM untuk menghentikan aksi Kamisan.
Darwis Triadi, seorang fotografer senior yang dikenal dengan karyanya yang mengesankan, mendapat sorotan negatif dari netizen setelah mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait aksi Kamisan. Dalam pernyataannya, Darwis meminta keluarga korban pelanggaran HAM untuk menghentikan aksi Kamisan yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun.
Pernyataan Darwis ini langsung menuai kecaman dari netizen yang merasa bahwa tindakan Darwis tidak menghargai perjuangan keluarga korban dan gerakan Kamisan itu sendiri. Banyak yang menilai pernyataan Darwis sebagai sikap yang tidak peka terhadap nasib korban dan keluarga mereka.
Namun, ada juga yang memahami bahwa setiap orang memiliki pandangan dan pendapat yang berbeda. Beberapa netizen mendukung pernyataan Darwis, dengan alasan bahwa aksi Kamisan sudah tidak efektif lagi dalam memperjuangkan hak korban pelanggaran HAM. Mereka berpendapat bahwa ada cara lain yang lebih efektif untuk memperjuangkan keadilan.
Meskipun mendapat kecaman, Darwis Triadi tidak menarik kembali pernyataannya. Ia tetap berpegang pada pendapatnya bahwa aksi Kamisan sudah tidak relevan lagi dan perlu dihentikan. Hal ini tentu menjadi perdebatan hangat di kalangan netizen dan masyarakat umum.
Sebagai seorang fotografer senior, Darwis Triadi telah banyak memberikan kontribusi dalam dunia seni dan jurnalistik. Namun, pernyataannya terkait aksi Kamisan ini membuat banyak orang kecewa dan meragukan pandangannya sebagai seorang profesional.
Dalam situasi seperti ini, penting bagi setiap individu untuk menghormati pendapat orang lain dan berdiskusi secara terbuka. Meskipun kita tidak selalu setuju dengan pendapat orang lain, tetapi kita harus tetap menghargai hak mereka untuk memiliki pendapat tersebut. Dalam hal ini, Darwis Triadi memiliki hak untuk menyampaikan pendapatnya, meskipun kontroversial.
You Might Also Like