Karyawan di China Mengundurkan Diri karena Lelah dengan 600 Grup Obrolan Kantor

Seorang karyawan di China memutuskan untuk mengundurkan diri karena merasa lelah dan terbebani dengan 600 grup obrolan kantor yang harus diikuti setiap harinya.

Seorang karyawan di China telah membuat keputusan yang mengejutkan dengan mengundurkan diri dari pekerjaannya. Keputusan ini diambil karena ia merasa lelah dan terbebani dengan tugas yang harus dijalankan setiap harinya, yaitu mengikuti 600 grup obrolan kantor.

Grup obrolan kantor telah menjadi salah satu alat komunikasi yang penting dalam dunia kerja modern. Namun, bagi karyawan ini, jumlah grup obrolan yang harus diikuti telah mencapai titik maksimalnya.

Dalam wawancara dengan media lokal, karyawan tersebut mengungkapkan bahwa ia merasa terganggu dengan notifikasi yang terus-menerus masuk dari grup obrolan tersebut. Ia merasa sulit untuk fokus pada pekerjaannya dan sering kali merasa terganggu oleh percakapan yang tidak relevan.

Menurutnya, grup obrolan kantor seharusnya digunakan untuk berkomunikasi tentang tugas dan proyek yang sedang dikerjakan. Namun, dalam kenyataannya, grup obrolan tersebut sering kali diisi dengan percakapan yang tidak penting dan hanya membuang-buang waktu.

Karyawan ini juga mengungkapkan bahwa ia telah mencoba untuk mengurangi jumlah grup obrolan yang harus diikuti, namun atasan dan rekan kerjanya tidak mengizinkannya. Hal ini membuatnya semakin frustrasi dan akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri.

Keputusan ini telah menimbulkan perdebatan di kalangan pekerja di China. Beberapa mendukung keputusan karyawan ini, sementara yang lain menganggapnya sebagai tindakan yang terlalu drastis.

Bagi banyak karyawan, grup obrolan kantor adalah alat yang berguna untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan rekan kerja. Namun, kejadian ini menjadi pengingat bahwa penggunaan grup obrolan kantor juga perlu diatur dengan bijak agar tidak memberikan tekanan dan beban yang berlebihan pada karyawan.


You Might Also Like