12 Cara Mengatasi Keringat Berlebihan, Tak Perlu Minder
Tubuh kadang berkeringat ketika stres, marah, cuaca panas, atau sedang berkegiatan. Namun, terkadang keringat yang dikeluarkan tubuh begitu banyak dan menganggu kenyamanan. Keringat berlebihan atau hiperhidrosis kadang muncul pada ketiak, badan, atau telapak tangan.
Keadaan ini mengakibatkan sebagian orang menjadi kurang percaya diri atau minder. Alasannya, kondisi ini mengganggu penampilan bahkan disertai bau tidak sedap.
Akan tetapi, pada beberapa masalah, seseorang dapat mengeluarkan keringat pada keadaan yang asing di mata orang awam. Contohnya saat seseorang terus berkeringat dalam cuaca yang dingin.
Masalah ini dapat menunjukkan seseorang mempunyai hiperhidrosis (keringat berlebihan) bahkan kelainan genetik berupa sindrom keringat dingin. Namun, dapat juga terjadi saat seseorang sedang gugup atau stres.
Melansir WebMD, masalah hiperhidrosis ditandai saat seseorang terus berkeringat tanpa alasan yang jelas pada suhu yang dingin, tidak tengah sakit, tidak dalam kondisi cemas atau stres, dan lain-lain.
Mengutip Medical News Today, keringat berlebihan secara umum terdiri menjadi dua, yaitu:
1. Keringat berlebih primer (focal hyperhidrosis)
Keadaan ini menyebabkan orang merasakan keringat berlebih pada ketiak, wajah, tangan, dan telapak kaki. Faktor pemicunya dapat disebabkan stres, cemas, gugup, atau ketika tubuh berkegiatan ekstra. Studi lain menjelaskan, hiperhidorsis juga dipengaruhi oleh faktor genetis atau keturunan.
2. Keringat berlebih sekunder (generalized hyperhidrosis)
Keringat berlebih pada sebagian besar atau seluruh tubuh ketika gerah mampu menjadi indikasi keadaan kesehatan tertentu. Beberapa penyakit yang berhubungan dengan keringat berlebih seperti:
- Encok.
- Diabetes.
- Gelisah.
- Cedera saraf tulang belakang.
- Gula darah rendah (hipoglikemia).
- Penyakit jantung Hipertiroidisme (kelenjar tiroid terlalu aktif).
Selain itu, keringat berlebih juga dapat menjadi penyebab penyakit yakni:
- Kehamilan.
- Kegemukan penyakit parkinson.
- Infeksi contohnya malaria, HIV, TB (TBC).
- Beberapa jenis kanker misalnya penyakit hodgkin.
- Dampak pengobatan alzheimer, glaukoma, antidepresan, dan tekanan darah tinggi.
Berikut ini merupakan faktor yang menjadi penyebab keringat berlebih, yakni:
- Obesitas
- Kecemasan
- Kehamilan
- Alami demam
- Faktor keturunan
- Penyakit tertentu
- Aktif berolahraga
- Makanan dan obat-obatan
Diagnosis
Guna memastikan keringat berlebih pada keadaan normal atau tidak, dokter akan menyarankan tes darah dan urin. Selain itu, ada juga tes keringat termoregulasi guna menakar tingkat keparahan hiperhidrosis. Tes ini dilakukan dengan cara membubuhkan bubuk yang sensitif di kelembapan suhu kamar pada kulit pasien. Saat terjadi keringat berlebih di suhu kamar, bedak itu akan berubah warna.
Kamu direkomendasikan supaya memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami keringat berlebih dan disertai beberapa kondisi seperti:
- Jumlah keringat yang keluar kian banyak atau menimbulkan iritasi kulit ketiak dan ketiak hitam.
- Terbangun dengan keadaan kasur sangat basah di malam hari, karena keringat dingin yang keluar dari tubuh.
- Keringat berlebih terjadi di satu sisi tubuh, seperti hanya pada lipat paha kanan.
- Seluruh bagian tubuh memunculkan keringat berlebih dan bukan hanya pada bagian tertentu.
- Apabila keringat berlebih disertai gejala insomnia, kelelahan, batuk, rasa haus yang terus meningkat, atau sering buang air kecil.
- Keringat berlebih timbul tanpa pemicu yang jelas dan terjadi sekitar 6 bulan atau lebih.
- Mulai mengganggu kegiatan sehari-hari.
- Disertai dengan terjadinya nyeri dada, demam, detak jantung cepat, penurunan berat badan, dada terasa tertekan, hingga sesak napas.
1. Kenakan pakaian yang nyaman
Bagi kamu yang tinggal di negara tropis, jangan kenakan bahan pakaian yang tidak dapat menyerap keringat. Pilih pakaian yang materialnya dapat membuat kulit bebas bernapas, contohnya kain katun. Jangan lupa membawa kaus atau pakaian ekstra, sebagai berjaga apabila tubuh tiba-tiba kegerahan.
2. Mandi tiap hari
Lakukan kebiasaan mandi setiap hari memakai sabun antibakteri. Tujuannya, agar mengontrol keringat berlebih dan mencegah tumbuhnya bakteri yang menjadi faktor bau badan tidak sedap. Sesudah mandi, keringkan tubuh hingga benar-benar tuntas. Baru pakai antiperspiran supaya efektif dalam mengatasi keringat berlebih.
3. Pakai deodoran
Memakai deodoran biasanya dikenal sebagai cara mengatasi keringat berlebihan. Deodoran kadang mengandung garam aluminium. Ketika dioleskan pada kulit, bahan ini akan membantu menghalangi keringat. Selain bisa mengontrol keringat, deodoran dapat mengontrol bau.
4. Jauhi makanan pedas
Makanan pedas misalnya lada, jahe, cabai, hingga minuman panas bisa menimbulkan tubuh berkeringat. Ketika mengonsumsi makanan pedas, tubuh akan merespons seperti sedang mengalami trauma ketika stres. Tubuh akhirnya juga berkeringat.
5. Kurangi kafein
Sumber: Pexels.com
Kafein pada makanan atau minuman yang dikonsumsi memengaruhi sistem saraf pusat. Efeknya, kelenjar keringat menjadi aktif seusai minum teh, cokelat, kopi, dan makanan berkafein lain.
6. Minum air
Minum air putih mampu menjaga suhu tubuh agar tetap stabil. Keringat memberikan peran penting guna menjaga tubuh kamu tetap dingin pada suhu yang panas. Cara sederhana dalam menjaga suhu tubuh ialah dengan minum cukup cairan. Dengan begitu, tubuh dapat mengurangi produksi keringat.
7. Hindari berada pada tempat panas
Pada cuaca panas, akan sangat efektif apabila menyalakan kipas angin atau AC. Cara lain yang dapat kamu lakukan ialah menjaga supaya tirai jendela tertutup guna menghalangi sinar matahari. Coba agar tetap ada di tempat teduh, walau berada di luar ruangan.
8. Gunakan antiperspirant
Jika kamu masih mempunyai keringat berlebih meski telah memakai deodoran, maka kamu dapat menggantinya dengan antiperspirant. Deodoran adalah produk penghilang bau badan, sedangkan antiperspirant melakukan fungsi yang sama serta menekan produksi keringat berlebih.
Healthline menyarankan antiperspirant dengan 13% alumunium chloride bagi keringat berlebih yang benar-benar buruk. Apabila antiperspirant ini masih belum mampu mengatasi masalahmu, kamu dapat meminta resep antiperspirant yang lebih kuat dari dokter. Supaya dapat berfungsi maksimal, antiperspirant harus dipakai secara tepat. Caranya, pakai antiperspirant sebelum tidur. Jangan gunakan antiperspirant ketika ketiak masih basah. Usahakan juga bulu ketiak telah dibersihkan supaya produk mampu bekerja secara tepat.
9. Berhenti merokok
Cara mengatasi keringat berlebih selanjutnya yang disarankan oleh Healthline ialah berhenti merokok. Nikotin pada rokok menyebabkan suhu tubuh meningkat sehingga jantung berdenyut lebih cepat. Kegiatan itu membuat tubuh mengeluarkan banyak keringat. Selain memicu keringat berlebih, merokok juga tidak baik bagi kesehatan. Kondisi ini menyebabkan gigi menunging, bau mulut tidak sedap, bahkan dapat mengakibatkan kanker. Dalam mengatasi keringat berlebih dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, sebaiknya lekas hentikan merokok.
10. Cukur bulu ketiak
Sumber: Pexels.com
Seperti yang sudah diketahui, mencukur bulu ketiak penting dilakukan supaya antiperspirant mampu bekerja maksimal. Tidak hanya dipakai sebagai cara mengatasi keringat berlebih, mencukur bulu ketiak juga berfungsi dalam mengurangi bau badan.
11. Menjaga berat badan
Ketika memiliki berat badan berlebih atau obesitas, kamu perlu lebih banyak tenaga agar bergerak sehingga mudah merasa gerah. Dengan begitu, jaga berat badan agar tetap ideal, terlebih jika kamu yang mempunyai kondisi hiperhidrosis.
12. Tindakan medis
Saat beberapa cara sederhana di atas tidak ampuh, dokter akan menyarankan terapi atau pengobatan guna mengatasi keringat berlebih. Beberapa alternatifnya melalui pemberian obat antikolinergik, suntik botox, hingga operasi kelenjar keringat.
Keadaan ini mengakibatkan sebagian orang menjadi kurang percaya diri atau minder. Alasannya, kondisi ini mengganggu penampilan bahkan disertai bau tidak sedap.
Akan tetapi, pada beberapa masalah, seseorang dapat mengeluarkan keringat pada keadaan yang asing di mata orang awam. Contohnya saat seseorang terus berkeringat dalam cuaca yang dingin.
Masalah ini dapat menunjukkan seseorang mempunyai hiperhidrosis (keringat berlebihan) bahkan kelainan genetik berupa sindrom keringat dingin. Namun, dapat juga terjadi saat seseorang sedang gugup atau stres.
Melansir WebMD, masalah hiperhidrosis ditandai saat seseorang terus berkeringat tanpa alasan yang jelas pada suhu yang dingin, tidak tengah sakit, tidak dalam kondisi cemas atau stres, dan lain-lain.
Mengutip Medical News Today, keringat berlebihan secara umum terdiri menjadi dua, yaitu:
1. Keringat berlebih primer (focal hyperhidrosis)
Keadaan ini menyebabkan orang merasakan keringat berlebih pada ketiak, wajah, tangan, dan telapak kaki. Faktor pemicunya dapat disebabkan stres, cemas, gugup, atau ketika tubuh berkegiatan ekstra. Studi lain menjelaskan, hiperhidorsis juga dipengaruhi oleh faktor genetis atau keturunan.
2. Keringat berlebih sekunder (generalized hyperhidrosis)
Keringat berlebih pada sebagian besar atau seluruh tubuh ketika gerah mampu menjadi indikasi keadaan kesehatan tertentu. Beberapa penyakit yang berhubungan dengan keringat berlebih seperti:
- Encok.
- Diabetes.
- Gelisah.
- Cedera saraf tulang belakang.
- Gula darah rendah (hipoglikemia).
- Penyakit jantung Hipertiroidisme (kelenjar tiroid terlalu aktif).
Selain itu, keringat berlebih juga dapat menjadi penyebab penyakit yakni:
- Kehamilan.
- Kegemukan penyakit parkinson.
- Infeksi contohnya malaria, HIV, TB (TBC).
- Beberapa jenis kanker misalnya penyakit hodgkin.
- Dampak pengobatan alzheimer, glaukoma, antidepresan, dan tekanan darah tinggi.
Berikut ini merupakan faktor yang menjadi penyebab keringat berlebih, yakni:
- Obesitas
- Kecemasan
- Kehamilan
- Alami demam
- Faktor keturunan
- Penyakit tertentu
- Aktif berolahraga
- Makanan dan obat-obatan
Diagnosis
Guna memastikan keringat berlebih pada keadaan normal atau tidak, dokter akan menyarankan tes darah dan urin. Selain itu, ada juga tes keringat termoregulasi guna menakar tingkat keparahan hiperhidrosis. Tes ini dilakukan dengan cara membubuhkan bubuk yang sensitif di kelembapan suhu kamar pada kulit pasien. Saat terjadi keringat berlebih di suhu kamar, bedak itu akan berubah warna.
Kamu direkomendasikan supaya memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami keringat berlebih dan disertai beberapa kondisi seperti:
- Jumlah keringat yang keluar kian banyak atau menimbulkan iritasi kulit ketiak dan ketiak hitam.
- Terbangun dengan keadaan kasur sangat basah di malam hari, karena keringat dingin yang keluar dari tubuh.
- Keringat berlebih terjadi di satu sisi tubuh, seperti hanya pada lipat paha kanan.
- Seluruh bagian tubuh memunculkan keringat berlebih dan bukan hanya pada bagian tertentu.
- Apabila keringat berlebih disertai gejala insomnia, kelelahan, batuk, rasa haus yang terus meningkat, atau sering buang air kecil.
- Keringat berlebih timbul tanpa pemicu yang jelas dan terjadi sekitar 6 bulan atau lebih.
- Mulai mengganggu kegiatan sehari-hari.
- Disertai dengan terjadinya nyeri dada, demam, detak jantung cepat, penurunan berat badan, dada terasa tertekan, hingga sesak napas.
1. Kenakan pakaian yang nyaman
Bagi kamu yang tinggal di negara tropis, jangan kenakan bahan pakaian yang tidak dapat menyerap keringat. Pilih pakaian yang materialnya dapat membuat kulit bebas bernapas, contohnya kain katun. Jangan lupa membawa kaus atau pakaian ekstra, sebagai berjaga apabila tubuh tiba-tiba kegerahan.
2. Mandi tiap hari
Lakukan kebiasaan mandi setiap hari memakai sabun antibakteri. Tujuannya, agar mengontrol keringat berlebih dan mencegah tumbuhnya bakteri yang menjadi faktor bau badan tidak sedap. Sesudah mandi, keringkan tubuh hingga benar-benar tuntas. Baru pakai antiperspiran supaya efektif dalam mengatasi keringat berlebih.
3. Pakai deodoran
Memakai deodoran biasanya dikenal sebagai cara mengatasi keringat berlebihan. Deodoran kadang mengandung garam aluminium. Ketika dioleskan pada kulit, bahan ini akan membantu menghalangi keringat. Selain bisa mengontrol keringat, deodoran dapat mengontrol bau.
4. Jauhi makanan pedas
Makanan pedas misalnya lada, jahe, cabai, hingga minuman panas bisa menimbulkan tubuh berkeringat. Ketika mengonsumsi makanan pedas, tubuh akan merespons seperti sedang mengalami trauma ketika stres. Tubuh akhirnya juga berkeringat.
5. Kurangi kafein
Kafein pada makanan atau minuman yang dikonsumsi memengaruhi sistem saraf pusat. Efeknya, kelenjar keringat menjadi aktif seusai minum teh, cokelat, kopi, dan makanan berkafein lain.
6. Minum air
Minum air putih mampu menjaga suhu tubuh agar tetap stabil. Keringat memberikan peran penting guna menjaga tubuh kamu tetap dingin pada suhu yang panas. Cara sederhana dalam menjaga suhu tubuh ialah dengan minum cukup cairan. Dengan begitu, tubuh dapat mengurangi produksi keringat.
7. Hindari berada pada tempat panas
Pada cuaca panas, akan sangat efektif apabila menyalakan kipas angin atau AC. Cara lain yang dapat kamu lakukan ialah menjaga supaya tirai jendela tertutup guna menghalangi sinar matahari. Coba agar tetap ada di tempat teduh, walau berada di luar ruangan.
8. Gunakan antiperspirant
Jika kamu masih mempunyai keringat berlebih meski telah memakai deodoran, maka kamu dapat menggantinya dengan antiperspirant. Deodoran adalah produk penghilang bau badan, sedangkan antiperspirant melakukan fungsi yang sama serta menekan produksi keringat berlebih.
Healthline menyarankan antiperspirant dengan 13% alumunium chloride bagi keringat berlebih yang benar-benar buruk. Apabila antiperspirant ini masih belum mampu mengatasi masalahmu, kamu dapat meminta resep antiperspirant yang lebih kuat dari dokter. Supaya dapat berfungsi maksimal, antiperspirant harus dipakai secara tepat. Caranya, pakai antiperspirant sebelum tidur. Jangan gunakan antiperspirant ketika ketiak masih basah. Usahakan juga bulu ketiak telah dibersihkan supaya produk mampu bekerja secara tepat.
9. Berhenti merokok
Cara mengatasi keringat berlebih selanjutnya yang disarankan oleh Healthline ialah berhenti merokok. Nikotin pada rokok menyebabkan suhu tubuh meningkat sehingga jantung berdenyut lebih cepat. Kegiatan itu membuat tubuh mengeluarkan banyak keringat. Selain memicu keringat berlebih, merokok juga tidak baik bagi kesehatan. Kondisi ini menyebabkan gigi menunging, bau mulut tidak sedap, bahkan dapat mengakibatkan kanker. Dalam mengatasi keringat berlebih dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, sebaiknya lekas hentikan merokok.
10. Cukur bulu ketiak
Seperti yang sudah diketahui, mencukur bulu ketiak penting dilakukan supaya antiperspirant mampu bekerja maksimal. Tidak hanya dipakai sebagai cara mengatasi keringat berlebih, mencukur bulu ketiak juga berfungsi dalam mengurangi bau badan.
11. Menjaga berat badan
Ketika memiliki berat badan berlebih atau obesitas, kamu perlu lebih banyak tenaga agar bergerak sehingga mudah merasa gerah. Dengan begitu, jaga berat badan agar tetap ideal, terlebih jika kamu yang mempunyai kondisi hiperhidrosis.
12. Tindakan medis
Saat beberapa cara sederhana di atas tidak ampuh, dokter akan menyarankan terapi atau pengobatan guna mengatasi keringat berlebih. Beberapa alternatifnya melalui pemberian obat antikolinergik, suntik botox, hingga operasi kelenjar keringat.