News

Menggali Potensi Flora Kampung Bambar: Peluang Usaha Berkelanjutan bagi Pemuda

Kampung Bambar, dengan kekayaan floranya, menjadi pusat pelatihan ecoprint oleh Tim KKN UGM, membuka peluang usaha berkelanjutan bagi pemuda setempat.

Keindahan Flora Kampung Bambar: Sumber Inspirasi Usaha

Kampung Bambar di Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, terkenal dengan keindahan dan keberagaman floranya. Namun, potensi besar ini belum sepenuhnya dimanfaatkan. Melihat peluang tersebut, Mahasiswa Tim KKN UGM Jejak Jayapura 2025 menginisiasi program pelatihan pembuatan produk busana dengan teknik ecoprint. Program ini bertujuan mengolah kekayaan alam setempat menjadi peluang usaha berkelanjutan.

Baca juga : Fabrizio Romano Berikan Kabar Terbaru Alexander Isak yang Bikin Fans Liverpool Bersemangat

Frank Richard Yambe Yabdi, penanggung jawab program, menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk meningkatkan kegiatan produktif bagi anak muda. Dengan keterampilan ini, mereka dapat membangun usaha dan berkontribusi pada perekonomian Kampung Bambar sambil tetap berpegang pada prinsip keberlanjutan lingkungan.

Pelatihan Ecoprint: Kolaborasi dan Proses Kreatif

Program ini melibatkan pemuda-pemudi setempat dari tahap pencarian flora hingga workshop teknik ecoprint. Kolaborasi ini bertujuan agar pemuda tertarik dan terinspirasi untuk memanfaatkan kekayaan flora di Kampung Bambar. Pencarian bunga dan dedaunan dilakukan di sekitar Kampung Bambar, termasuk lokasi sekitar Obhe dan hutan pegunungan Cyclops.

Flora yang digunakan antara lain bunga kembang merak, daun paku, bunga labu, dan bunga marigold. Setelah terkumpul, workshop ecoprint diadakan dengan partisipasi lebih dari 15 orang. Pemuda-pemudi tidak hanya hadir sebagai partisipan, tetapi juga membantu melengkapi peralatan workshop.

Cristine Kaway, salah seorang pemudi, menyatakan bahwa kegiatan ini mudah dikembangkan karena bahan-bahannya tersedia dan memiliki nilai seni serta lingkungan yang tinggi. Ia berharap program ini dapat berkembang dengan kegiatan edukasi tentang keberlanjutan lingkungan.

Hasil workshop ecoprint kemudian dipamerkan selama turnamen sepak bola Yorro Cup ke-28 di Kampung Bambar. Pameran menunjukkan bahwa produk ini sangat diminati, membuka peluang usaha bagi pemuda-pemudi setempat.

Pada malam perpisahan, Frank memberikan alat ecoprinting kepada perwakilan pemuda-pemudi, Elsa Kaway. Kaos ecoprint yang sudah terbuat juga dibagikan kepada mereka yang terlibat dalam workshop. Harapannya, teknik ecoprint dapat dikembangkan lebih lanjut untuk mempromosikan kekayaan alam lokal dan meningkatkan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan.