Licodexon Obat Sakit Gigi Paling Ampuh dan Cepat, Ketahui Aturan Pakai
Licodexon 0.5 Mg merupakan obat yang dipakai dalam mengatasi peradangan dan reaksi alergi seperti gatal-gatal di kulit, dermatitis atau eksim, pembengkakan karena radang, radang sendi, asma bronkhial, reaksi alergi obat dan lainnya.
Licondexon memiliki kandungan dexamethasone yang bekerja caranya dengan menstabilkan membran lisosom leukosit, maka pelepasan hidrolase asam yang merusak leukosit mampu dicegah. Akan tetapi, penggunaannya tentu perlu petunjuk dokter. Selain itu, kamu dapat mengetahui gigi manusia yang terdiri dari tiga lapisan, yakni:
- Enamel merupakan bagian dari gigi yang paling luar. Enamel ialah bagian tubuh yang paling keras, bahkan lebih keras dari tulang.
- Dentin terdapat di bawah enamel. Ia mempunyai jaringan yang lebih lunak dibandingkan enamel.
- Pulpa merupakan jaringan lunak pada bagian paling di gigi yang isinya pembuluh darah dan saraf.
Komposisi dari Licodexon
Adapun komposisi dari Licodexon, yakni ialah dexamethasone.
Dosis
Obat ini harus sesuai dengan petunjuk dari dokter 4 x sehari 1 tablet.
Aturan penggunaan
Sumber: Istimewa
Kamu dapat konsumsi obat ini sesudah atau sebelum makan.
Perhatian
Hal-hal yang perlu diperhatikan, yakni:
- Kamu perlu mengetahui resep dari dokter.
- Ibu menyusui disarankan tidak memakai licodexon.
- Hati-hati terhadap penderita gangguan pencernaan misalnya tukak lambung dan kolitis ulceratif.
- Jangan menghentikan penggunaan obat ini dengan tiba-tiba tanpa resep dari dokter terutama bagi pemakaian jangka panjang.
- Pasien yang mempunyai gangguan fungsi hati dan ginjal seperti halnya pasien usia lanjut, diberikan dengan dosis terendah dan durasi sesingkat mungkin.
- Sistem kekebalan tubuh yang menurun mengakibatkan pasien lebih rentan terkena penyakit cacar dan campak, obat-obat sistemik kortikosteroid dikenal mampu keluar bersama air susu ibu (ASI).
Kontra indikasi
Adapun kontra indikasi, yakni sebagai berikut:
- Tukak lambung.
- Osteoporosis.
- Herpes simplek okuler.
- Munculnya infeksi fungsi sistemik.
- Psikonerosis berat dan sindrom cushing.
- Hipersensitif.
Efek samping
Beberapa efek samping yang perlu diketahui, yakni:
- Kehabisan protein.
- Osteoporosis.
- Penambahan nafsu makan.
Licondexon memiliki kandungan dexamethasone yang bekerja caranya dengan menstabilkan membran lisosom leukosit, maka pelepasan hidrolase asam yang merusak leukosit mampu dicegah. Akan tetapi, penggunaannya tentu perlu petunjuk dokter. Selain itu, kamu dapat mengetahui gigi manusia yang terdiri dari tiga lapisan, yakni:
- Enamel merupakan bagian dari gigi yang paling luar. Enamel ialah bagian tubuh yang paling keras, bahkan lebih keras dari tulang.
- Dentin terdapat di bawah enamel. Ia mempunyai jaringan yang lebih lunak dibandingkan enamel.
- Pulpa merupakan jaringan lunak pada bagian paling di gigi yang isinya pembuluh darah dan saraf.
Komposisi dari Licodexon
Adapun komposisi dari Licodexon, yakni ialah dexamethasone.
Dosis
Obat ini harus sesuai dengan petunjuk dari dokter 4 x sehari 1 tablet.
Aturan penggunaan
Kamu dapat konsumsi obat ini sesudah atau sebelum makan.
Perhatian
Hal-hal yang perlu diperhatikan, yakni:
- Kamu perlu mengetahui resep dari dokter.
- Ibu menyusui disarankan tidak memakai licodexon.
- Hati-hati terhadap penderita gangguan pencernaan misalnya tukak lambung dan kolitis ulceratif.
- Jangan menghentikan penggunaan obat ini dengan tiba-tiba tanpa resep dari dokter terutama bagi pemakaian jangka panjang.
- Pasien yang mempunyai gangguan fungsi hati dan ginjal seperti halnya pasien usia lanjut, diberikan dengan dosis terendah dan durasi sesingkat mungkin.
- Sistem kekebalan tubuh yang menurun mengakibatkan pasien lebih rentan terkena penyakit cacar dan campak, obat-obat sistemik kortikosteroid dikenal mampu keluar bersama air susu ibu (ASI).
Kontra indikasi
Adapun kontra indikasi, yakni sebagai berikut:
- Tukak lambung.
- Osteoporosis.
- Herpes simplek okuler.
- Munculnya infeksi fungsi sistemik.
- Psikonerosis berat dan sindrom cushing.
- Hipersensitif.
Efek samping
Beberapa efek samping yang perlu diketahui, yakni:
- Kehabisan protein.
- Osteoporosis.
- Penambahan nafsu makan.