Kisah Mbah Marzuqi Dahlan Cium Tangan Tamu Misterius di Ponpes Lirboyo, Nabi Khidir
Kisah Para Wali dan Pelajaran Berharga
Kisah para wali selalu menghadirkan pelajaran berharga bagi umat Islam. Salah satu cerita yang menarik adalah pertemuan antara Nabi Khidir AS dan Mbah Marzuqi Dahlan, ulama besar dari Pesantren Lirboyo, Kediri. Kisah ini mengajarkan tentang kearifan dan kemuliaan hidup seorang wali Allah.
Kedatangan Tamu Misterius
Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @Fakta_Bray, peristiwa ini dikisahkan oleh Kiai Solihun. Suatu hari, Mbah Marzuqi Dahlan Lirboyo kedatangan seorang tamu yang berbeda dari biasanya. Tamu tersebut memiliki ciri-ciri fisik unik, bermata sipit seperti keturunan Tionghoa dan mengenakan celana pendek. Kehadiran tamu itu mengundang perhatian banyak orang di pesantren.
Penuh Hormat dan Penghormatan
Sementara itu, Mbah Mahrus Aly, salah satu tokoh di Lirboyo, memperhatikan tamu tersebut dari kejauhan. Ia merasa heran melihat bagaimana Mbah Marzuqi menyambut tamu ini dengan penuh hormat. Tidak hanya itu, Mbah Marzuqi bahkan mencium tangan tamu tersebut dan melayaninya dengan perlakuan istimewa.
Penasaran dengan Identitas Tamu
Rasa penasaran pun melanda Mbah Mahrus. Setelah tamu itu pamit, Mbah Mahrus segera mendatangi Mbah Marzuqi untuk menanyakan siapa gerangan tamu yang diperlakukan begitu hormat. Dengan penuh ketenangan, Mbah Marzuqi menjawab bahwa tamu tersebut adalah Nabi Khidir AS.
Pesan Penting dari Nabi Khidir
Nabi Khidir AS datang untuk menyampaikan pesan penting kepada Mbah Marzuqi. Dalam pertemuan itu, Nabi Khidir memberi tahu bahwa Mbah Marzuqi hanya memiliki waktu 40 hari sebelum dipanggil kembali kepada Allah. Pesan ini menjadi peringatan sekaligus persiapan bagi Mbah Marzuqi untuk menyelesaikan tanggung jawabnya di dunia.
Wafatnya Mbah Marzuqi dan Kebenaran Pesan
Mbah Mahrus menghitung dengan saksama hari-hari setelah pertemuan itu. Tepat 40 hari kemudian, Mbah Marzuqi wafat, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, santri, dan masyarakat yang mencintainya. Kepergian Mbah Marzuqi menjadi bukti bahwa pesan Nabi Khidir adalah sebuah kebenaran yang tidak terbantahkan.
Warisan Keilmuan dan Keteladanan
Sebagai pengasuh Pesantren Lirboyo, Mbah Marzuqi dikenal sebagai sosok yang sederhana dan penuh kasih sayang. Ia lahir pada tahun 1896 dan memimpin Lirboyo setelah wafatnya Kiai Haji Abdul Karim. Di bawah kepemimpinannya, pesantren ini berkembang menjadi salah satu pusat pendidikan Islam terbesar di Indonesia.
Kisah Ini Sebagai Pengingat
Kisah Nabi Khidir AS dan Mbah Marzuqi juga menjadi pengingat tentang keberadaan wali Allah di tengah masyarakat. Mereka adalah sosok yang diberi keistimewaan oleh Allah untuk membawa cahaya kebenaran dan kebaikan bagi umat. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari kisah ini, terutama tentang kesederhanaan, keteguhan hati, dan kepasrahan kepada takdir Allah.
Mengisi Waktu dengan Kebaikan
Kisah ini juga mengajarkan bahwa setiap detik dalam hidup harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Waktu yang diberikan oleh Allah adalah anugerah yang harus diisi dengan kebaikan dan amal saleh. Masyarakat Lirboyo hingga kini masih mengenang jasa dan perjuangan Mbah Marzuqi. Kompleks makamnya menjadi tempat ziarah yang ramai dikunjungi oleh orang-orang yang ingin mendoakannya dan mengambil pelajaran dari kisah hidupnya.
Teladan bagi Generasi Penerus
Sebagai ulama yang meninggalkan warisan besar, Mbah Marzuqi Dahlan adalah teladan bagi generasi penerus. Kisah hidupnya mengajarkan bahwa kemuliaan seorang manusia terletak pada ketakwaan dan pengabdiannya kepada Allah. Sebuah pesan yang tetap relevan sepanjang zaman.