Life

Bahaya Beramal Soleh Berlebihan Menurut Gus Baha dan Penjelasannya

Cilacap - Amal soleh adalah tindakan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Ini adalah inti dari ajaran agama yang seharusnya kita pegang teguh. Namun, ada hal yang perlu kita perhatikan, yaitu beramal soleh secara berlebihan.

Gus Baha, seorang ulama terkemuka, menjelaskan bahwa jika kita beramal soleh secara berlebihan, hal ini dapat berdampak negatif bagi agama. Menurutnya, tindakan berlebihan dalam beramal dapat mengarah pada kesalahpahaman dan praktik yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan dalam beramal.

“Kesalehan yang berlebihan itu bisa berbahaya bagi agama,” tegas Gus Baha dalam sebuah tayangan YouTube Short Santri TV. Ia menekankan bahwa kita harus memahami konteks dan tujuan dari setiap amal yang kita lakukan.

Seringkali kita melihat orang yang sangat fokus beribadah kepada Allah SWT, tetapi acuh tak acuh terhadap masalah sosial di sekitarnya. Ini adalah contoh nyata dari beramal yang berlebihan, yang bisa melukai hukum sosial.

Melukai Hukum Sosial

Gus Baha menegaskan bahwa beramal soleh yang terlalu berlebihan dapat melukai hukum sosial. “Agama yang terlalu fokus pada ibadah bisa melukai hukum sosial,” ujarnya. Ia memberikan contoh konkret: ketika seseorang menomorsatukan Al-Qur'an, tetapi melupakan tanggung jawabnya sebagai kepala rumah tangga.

Misalnya, saat seseorang sedang membaca Al-Qur'an, ia membiarkan anaknya yang sedang sakit atau menangis. “Ini adalah kesalahan besar,” kata Gus Baha. Jika kita mengabaikan tanggung jawab sosial kita demi beribadah, maka kita sebenarnya sedang menyimpang dari ajaran agama itu sendiri.

Menyelisihi Isi Al-Qur'an

Gus Baha juga menekankan bahwa perilaku semacam itu bertentangan dengan isi Al-Qur'an. Al-Qur'an mengajarkan kita untuk memiliki kepekaan sosial dan membantu sesama. “Al-Qur'an mengajarkan kita untuk berbuat baik, dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik,” jelasnya.

Ia mengingatkan bahwa Sayyidina Ali pernah marah ketika orang-orang khawarij membaca Al-Qur'an tetapi tidak mau membela kebenaran. Ini menunjukkan bahwa membaca Al-Qur'an tanpa melaksanakan ajarannya adalah sebuah kesalahan. Jika kita membaca Al-Qur'an tetapi mengabaikan kesalehan sosial, maka kita sama saja menyelisihi isi Al-Qur'an itu sendiri.

Oleh karena itu, mari kita ingat untuk tidak beramal soleh secara berlebihan. Keseimbangan dalam beramal sangat penting agar kita tidak hanya fokus pada ibadah, tetapi juga peduli terhadap lingkungan sosial kita. Dengan begitu, kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih bermanfaat bagi orang lain.