Sholat Tanpa Bisa Membaca Al-Qur'an, Apakah Sah? Jawaban Buya Yahya
, Jakarta - Sholat merupakan ibadah penting bagi setiap muslim. Dalam sehari, kita melaksanakan sholat sebanyak 17 rakaat yang terbagi dalam lima waktu. Ini adalah bagian dari Rukun Islam kedua setelah syahadat. Namun, bagaimana jika seseorang tidak bisa membaca Al-Qur'an? Apakah sholatnya tetap sah?
Dalam pelaksanaan sholat, ada tata cara yang telah ditentukan dalam Islam, termasuk rukun sholat yang harus diperhatikan. Salah satu rukun yang sangat penting adalah membaca Al-Fatihah. Bacaan ini harus dilakukan dengan benar sesuai kaidah tajwid. Namun, tidak jarang kita menemui orang yang ingin sholat tetapi tidak bisa membaca Al-Qur'an.
Baru-baru ini, seorang jemaah dari Kebumen, Jawa Tengah, mengajukan pertanyaan kepada KH Yahya Zainul Ma’arif, yang lebih dikenal sebagai Buya Yahya. Ia bertanya, “Jika seseorang tidak bisa membaca Al-Qur'an, apakah sholatnya sah?” Pertanyaan ini sangat relevan dan banyak dialami oleh umat muslim.
Penjelasan Buya Yahya
Buya Yahya menjelaskan bahwa rukun sholat yang berupa ucapan (rukun qauli) memang mengharuskan kita membaca surah Al-Fatihah. Dalam Mazhab Syafi’i, lafadz pertama yang harus dibaca adalah bismillahirrahmanirrahim. Namun, bagi mereka yang tidak bisa membaca Al-Fatihah, ada alternatif yang bisa diambil.
“Jika Anda tidak bisa membaca surah Al-Fatihah, Anda bisa menggantinya dengan surah lain yang Anda hafal,” kata Buya Yahya. Ini adalah solusi yang memberikan harapan bagi mereka yang merasa terhambat dalam beribadah karena keterbatasan kemampuan membaca.
Buya Yahya juga menekankan bahwa jika seseorang tidak hafal surah apapun, mereka diperbolehkan untuk menggunakan catatan. Namun, penting untuk diingat bahwa saat membaca, gerakan tubuh tidak boleh terlalu banyak yang dapat membatalkan sholat.
Diganti dengan Dzikir
Jika seseorang masih belum bisa membaca Al-Qur'an, baik Al-Fatihah maupun surah lainnya, Buya Yahya menyarankan untuk menggantinya dengan dzikir. “Anda bisa membaca lailahaillallah, subhanallah, atau dzikir lainnya yang Anda kuasai,” ujarnya. Ini adalah alternatif yang sangat baik dan tetap memberikan pahala bagi yang melakukannya.
“Baca dzikir bagi yang tidak bisa membaca Al-Qur'an tidak akan berdosa. Anda tetap mendapatkan pahala yang setara dengan orang yang bisa membaca Al-Fatihah,” jelas Buya Yahya. Ini menunjukkan bahwa Allah memudahkan umat-Nya dalam beribadah meskipun ada keterbatasan.
Namun, Buya Yahya tetap mengingatkan pentingnya belajar membaca Al-Qur'an, termasuk Al-Fatihah. “Jangan sampai setelah ini Anda tidak berusaha untuk belajar,” tegasnya. Ini adalah dorongan untuk terus meningkatkan diri dalam ibadah.
Kesimpulan
Dalam kesimpulannya, Buya Yahya menegaskan bahwa jika seseorang belum bisa membaca Al-Fatihah, mereka masih bisa menggantinya dengan surah lain atau dzikir. Sholatnya tetap sah meskipun tidak membaca Al-Fatihah. “Islam itu mudah. Jika ada yang tidak bisa sholat, berarti ada yang salah dalam pengajarannya,” tutup Buya Yahya.
Wallahu a'lam.