Kisah Maling yang Disuruh Sholat oleh Rasulullah, Diceritakan oleh Gus Baha
Cilacap - Dalam sebuah kisah yang diceritakan oleh Gus Baha, terdapat seorang pencuri yang memiliki kebiasaan buruk, yakni mencuri. Ketika ia bertemu dengan Rasulullah SAW, bukannya dilarang, ia justru disuruh untuk melaksanakan sholat. Kisah ini menunjukkan pendekatan yang berbeda dalam mendidik dan memberikan pemahaman kepada seseorang yang melakukan kesalahan.
“Ada seseorang, mohon maaf, yang punya kebiasaan buruk yakni mencuri dan sowan kepada Rasulullah SAW,” ungkap Gus Baha dalam tayangan YouTube Short @gusbaha-n8f. Dalam situasi ini, Rasulullah tidak langsung menasehatinya untuk berhenti mencuri, melainkan mengarahkan perhatian orang tersebut kepada ibadah sholat.
Pentingnya Sholat dalam Mengubah Perilaku
Rasulullah SAW menjelaskan bahwa jika sholat yang dilakukan oleh pencuri tersebut benar dan diterima oleh Allah SWT, maka ia akan berhenti dari perbuatan buruknya. Gus Baha menjelaskan, “Jawab Rasulullah SAW begini: 'kalau dia sholatnya sudah benar, diterima Allah SWT, nanti berhenti maling sendiri.'” Ini menunjukkan bahwa sholat memiliki kekuatan untuk mengubah perilaku seseorang.
Namun, protes dari sahabat Rasulullah tidak dapat dihindari. Mereka merasa bingung mengapa Rasulullah tidak melarang pencuri tersebut untuk mencuri. “Ada sahabat yang protes kepada Rasulullah SAW, 'ya Rasulallah, dia itu pencuri kenapa tidak kamu larang supaya tidak mencuri?'” kata Gus Baha. Ini menunjukkan bahwa tidak semua orang memahami pendekatan yang diambil oleh Rasulullah.
Sholat sebagai Penghalang Perbuatan Keji
Sholat bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga memiliki makna yang dalam. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman,
إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
yang artinya, “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.” (QS. Al ‘Ankabut: 45). Ini menunjukkan bahwa sholat memiliki fungsi preventif terhadap perilaku buruk.Ibnu Mas’ud pernah mengatakan bahwa sholat tidak akan bermanfaat kecuali jika sholat tersebut membuat seseorang taat. “Shalat tidaklah bermanfaat kecuali jika shalat tersebut membuat seseorang menjadi taat,” ungkapnya. Ini menunjukkan pentingnya kualitas sholat yang dilakukan.
Sholat dan Transformasi Diri
Dalam konteks ini, sholat dapat menjadi sarana untuk transformasi diri. Jika seseorang melaksanakan sholat dengan khusyuk dan penuh penghayatan, maka ia akan terhindar dari perbuatan keji. Seperti yang dikatakan oleh Al Hasan, “Barangsiapa yang melaksanakan shalat, lantas shalat tersebut tidak mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, maka ia hanya akan semakin menjauh dari Allah.”
Dalam sebuah riwayat, ada seseorang yang biasa shalat di malam hari tetapi mencuri di pagi hari. Ketika hal ini dilaporkan kepada Nabi, beliau menjawab, “Shalat tersebut akan mencegah apa yang ia katakan.” Ini menunjukkan bahwa sholat yang dilakukan dengan benar akan memberikan dampak positif pada perilaku seseorang.
Kesimpulan
Kisah pencuri yang disuruh sholat oleh Rasulullah SAW ini memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana pendekatan yang penuh kasih dan hikmah dapat mengubah perilaku seseorang. Sholat bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mencegah perbuatan buruk. Mari kita tingkatkan kualitas sholat kita agar dapat merasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.