Life

Kumpulan Puisi untuk Memperingati Hari Santri: Apresiasi dan Kesan Mendalam

Hari Santri Nasional diperingati setiap tanggal 22 Oktober. Peringatan ini merujuk pada peristiwa Resolusi Jihad yang diserukan oleh KH Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945. Hari Santri menjadi momen penting untuk menghormati peran santri dalam sejarah dan perkembangan agama di Indonesia.

Tema yang diusung pemerintah untuk tahun ini adalah "Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan". Tema ini mencerminkan semangat perjuangan para santri yang terus berlanjut dalam merengkuh masa depan yang lebih baik, dengan keberanian dan nilai-nilai luhur yang selalu dijaga.

Peringatan Hari Santri bukan hanya sekadar seremoni, tetapi juga menjadi kesempatan untuk memberikan apresiasi mendalam atas kontribusi santri dalam menjaga keutuhan NKRI. Salah satu cara untuk mengekspresikan rasa syukur ini adalah melalui puisi.

Puisi-puisi yang kami sajikan di sini adalah ungkapan rasa bangga dan penghormatan terhadap para santri. Melalui bait-bait indah ini, kita bisa lebih memahami perjuangan mereka dan bagaimana mereka berkontribusi dalam masyarakat. Mari kita bersama-sama mengenang dan merayakan Hari Santri dengan karya sastra yang penuh makna.

Puisi Pertama: Pejuang Berpeci

Kala tentara berseragam

Tak lagi mampu berjuang

Pasukan bersarung, pejuang berpeci

Maju merapatkan barisan

Menghadang, menghalau penjajah

Turut berjuang demi Indonesia merdeka

Walau merelakan nyawa

Sebagai taruhannya

Sungguh kuasa Ilahi

Meski tanpa senjata berapi

Dengan bambu runcingnya

Mereka tersaruk berusaha menumbangkan lawan

Pejuang berpeci

22 Oktober menjadi saksi

Atas keberhasilan santri

Dan merdekanya negeri

Puisi Kedua: Aku Bangga Menjadi Santri

Aku bangga menjadi santri

Jauh dari keluarga tak menjadikanku sepi

Aku bahagia belajar dan mengaji

Aku ceria bershalawat kepada nabi

Aku bangga menjadi santri

Menuntut ilmu menggapai ridho Ilahi

Keterbatasan bukan alasanku untuk bermurung diri

Karena ada harapan kedua orang tua yang tertancap di sanubari

Aku bangga menjadi santri karena santri juga harapan negeri

Tidak sekadar jihad tidak juga resolusi

Tapi bersatu wujudkan impian Bumi Pertiwi

Puisi Ketiga: Santri Siaga Jiwa Raga

Jadilah santri yang siaga

Yaitu mereka yang siap berjihad di jalan-Nya

Santri yang peduli dengan keluarga

Santri yang mau membela negara

Jadilah santri yang siaga

Yang berjuangnya tidak setengah raya

Yang upayanya murni setulus jiwa

Enggan mengeluh, apalagi murung dalam duka

Santri siaga jiwa dan raga

Kuat dalam Islam, iman dan akhlak mulia

Berjuang bersama menuju takwa

Puisi Keempat: Anak Pesantren Berkarya

Jangan kau kira anak pesantren tak punya karya

Sungguh mereka benar-benar dalam berupaya

Tidak hanya mengaji, beribadah, dan berdoa

Tapi juga berusaha menggapai cita-cita negara

Dua puluh dua Oktober pengakuan itu tiba

Karena santri akan berperan mewujudkan Indonesia emas

Anak pesantren punya banyak karya

Tidak hanya nasional tapi juga mendunia

Menegakkan resolusi jihad adalah yang utama

Juga tak pernah lelah berkontribusi untuk negara

Anak pesantren punya karya

Apresiasilah mereka selagi kau bisa