Vladimir Putin Dukung Pembentukan Negara Palestina yang Berdaulat
Jakarta - Dalam sebuah pernyataan yang menggugah, Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyatakan dukungannya terhadap pembentukan negara Palestina yang berdaulat. Pernyataan ini disampaikan pada Jumat dalam pertemuan dengan para pemimpin media terkemuka dari negara-negara anggota BRICS.
Putin menegaskan, "Kami memiliki posisi tradisional sejak zaman Uni Soviet, yaitu, saya ulangi sekali lagi, bahwa cara utama untuk menyelesaikan masalah Palestina adalah dengan menciptakan negara Palestina yang utuh." Pernyataan ini mencerminkan komitmen Rusia untuk mendukung hak-hak rakyat Palestina.
Dalam konteks ini, Putin juga menyoroti pentingnya pengakuan terhadap hak-hak rakyat Palestina. Ia percaya bahwa pengakuan ini merupakan langkah krusial dalam menciptakan stabilitas di kawasan yang telah lama dilanda konflik.
Rusia, menurut Putin, terus menjaga kontak dengan kedua belah pihak, yaitu Israel dan Palestina. Hal ini menunjukkan upaya Rusia untuk menjadi mediator yang konstruktif dalam proses perdamaian yang kompleks ini.
Putin juga mengkritik tindakan Amerika Serikat yang dianggapnya telah menghancurkan Kuartet di Timur Tengah. Kuartet ini, yang dibentuk pada tahun 1991, terdiri dari PBB, Uni Eropa, Rusia, dan AS, bertujuan untuk memediasi proses perdamaian antara Israel dan Palestina.
"Saya pikir kita harus kembali, bahkan mungkin memperluas Kuartet ini, berbicara tentang bagaimana memulihkan wilayah-wilayah ini (Palestina dan Israel), dan bagaimana mengembalikan orang-orang yang meninggalkan wilayah ini," tambah Putin dalam pernyataannya, yang dikutip oleh Antara.
Dukungan Putin ini diharapkan dapat mendorong dialog yang lebih konstruktif antara pihak-pihak terkait. Dengan adanya dukungan dari Rusia, diharapkan akan ada langkah-langkah konkret menuju solusi damai yang berkelanjutan.
Dalam dunia yang semakin kompleks ini, penting bagi negara-negara besar untuk berperan aktif dalam menciptakan perdamaian. Dukungan dari pemimpin seperti Putin dapat menjadi katalisator bagi perubahan positif di kawasan Timur Tengah.
Dengan harapan yang tinggi, masyarakat internasional menantikan langkah-langkah selanjutnya dalam proses ini. Apakah dukungan ini akan membawa perubahan nyata bagi rakyat Palestina? Hanya waktu yang akan menjawabnya.