Khutbah Jumat: Amalan Sunnah dan Keutamaan di Bulan Rabiul Akhir
Jakarta - Saat ini kita sudah memasuki bulan Rabiul Akhir. Bulan ini terletak di antara bulan Rabiul Awal dan Jumadil Awal dalam perhitungan kalender Hijriah.
Rabiul Akhir disebut juga dengan bulan Wubshan atau Wabshan ketika zaman jahiliyah. Diketahui orang yang pertama memberi nama bulan ini menurut salah satu pendapat adalah buyut kelima Rasulullah SAW bernama Kilab bin Murrah.
Penamaan bulan ini berkaitan dengan peristiwa musim rabi‘ atau musim semi yang terjadi di Jazirah Arab. Pada musim itu rerumputan menghijau, tanaman tumbuh subur, dan pepohonan banyak yang berbuah.
Teks khutbah jumat ini kali ini, berisi ajakan kepada para jamaah untuk dapat mengetahui beberapa keutamaan bulan Rabiul Akhir dan amalan sunnah yang dapat dikerjakan.
Keutamaan Bulan Rabiul Akhir
Bulan Rabiul Akhir adalah bulan yang istimewa bagi umat Islam. Selain memiliki beberapa peristiwa penting dalam sejarah Islam, bulan ini juga merupakan bulan yang baik dan dianjurkan melakukan amalan sunnah. Pertama, meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Amalan Sunnah yang Dapat Dilakukan
Sejatinya, ada banyak cara untuk memanfaatkan bulan Rabiul Akhir untuk memperkuat hubungan kita dengan Allah SWT, yakni meningkatkan kualitas ibadah. Kita bisa melakukan hal ini dengan lebih khusyuk dalam beribadah, memahami makna ibadah yang kita lakukan, dan berusaha untuk mengerjakannya secara sempurna.
Selain itu, untuk meningkatkan kedekatan pada Allah bisa juga dengan membaca Al-Qur'an. Al-Qur'an adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah untuk umat manusia. Membaca Al-Qur'an dapat membantu kita untuk lebih memahami ajaran Islam dan mendekatkan diri kepada Allah.
Berdzikir dan Meningkatkan Ketakwaan
Selanjutnya, sebagai upaya mengisi keimanan dan kedekatan pada Allah adalah berdzikir. Dzikir adalah kegiatan mengingat Allah. Berdzikir dapat dilakukan dengan cara membaca tasbih, tahlil, dan berbagai macam zikir lainnya. Dzikir dapat membantu kita untuk lebih tenang dan damai, serta meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT.
Hadirin jamaah jumat yang mulia, kedua, memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, khususnya di bulan Rabiul Akhir ini. Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Ali dalam kitab Kanzun an-Najah wa al-Surur menyatakan bahwa terdapat pelbagai keutamaan membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, salah satunya mendapatkan rahmat dari Allah SWT.
Pentingnya Membaca Shalawat
Ketika kita membaca shalawat, kita sedang berdoa kepada Allah untuk melimpahkan rahmat dan berkah-Nya kepada Nabi Muhammad SAW. Dan Allah telah berjanji bahwa barangsiapa yang bershalawat kepada Nabi Muhammad, maka Ia akan melimpahkan rahmat-Nya kepadanya sebanyak sepuluh kali lipat.
Selanjutnya, orang yang senantiasa membaca shalawat, mendapat syafaat dari Nabi Muhammad. Syafaat adalah pertolongan dari Nabi Muhammad di hari kiamat. Nabi Muhammad telah bersabda bahwa orang yang paling berhak mendapat syafaatnya adalah orang yang paling banyak membaca shalawat kepadanya.
Puasa Ayyamul Bidh
Kemudian, puasa ayyamul bidh. Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan dalam kalender Hijriah. Nama Ayyamul Bidh berasal dari bahasa Arab yang berarti "hari-hari putih". Hal ini dikarenakan pada malam hari-hari tersebut, bulan purnama bersinar sangat terang sehingga langit terlihat putih.
Puasa Ayyamul Bidh hukumnya sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan. Rasulullah sendiri sering melakukan puasa ini, bahkan beliau pernah bersabda bahwa puasa ini sangat dianjurkan bagi umat Islam.
Kesimpulan dan Harapan
Terakhir, selain amalan-amalan sunnah ini, umat Islam juga dapat melakukan amalan-amalan kebaikan lainnya di bulan Rabiul Akhir, seperti membaca Al-Qur'an, bersilaturahmi, dan menuntut ilmu. Semoga kita semua dapat memanfaatkan bulan Rabiul Akhir ini untuk memperbanyak amal ibadah dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.