Waspadai Saat Uang Menjadi Segalanya, Inilah Dampaknya Menurut UAH
Jakarta - Ustadz Adi Hidayat (UAH) memberikan peringatan keras mengenai bahaya materialisme yang semakin mendominasi peradaban modern saat ini. Dalam pandangannya, ada saat di mana uang dianggap sebagai segalanya, dan ini membawa konsekuensi yang tidak diinginkan.
UAH menekankan pentingnya menjaga integritas diri di tengah godaan untuk mengukur segala sesuatu dengan uang. "Ini isyarat Nabi, bukan lagi kematangan, tapi uang. Akan ada peradaban materi, peradaban uang, semua dinilai dengan uang," ujarnya dalam sebuah ceramah yang disiarkan di kanal YouTube @Risalahkata.
Menurut UAH, fenomena ini adalah tanda kemunduran moral yang dapat membawa kehancuran bagi masyarakat. Ia memberikan contoh bagaimana dalam kehidupan sehari-hari, untuk mendapatkan kedudukan atau bisnis, seseorang sering kali harus mempertimbangkan berapa banyak uang yang diperlukan.
"Ingin punya kedudukan, berapa uang yang diperlukan? Berapa logistiknya?" tanyanya, menyoroti bagaimana istilah-istilah baru muncul yang sering kali berhubungan dengan cinta dunia atau 'hubbud dunya'.
UAH mengingatkan jamaah untuk berhati-hati dengan fenomena ini, karena mencerminkan kecintaan berlebihan terhadap dunia yang bisa merusak tujuan hidup seorang Muslim. Ia menegaskan bahwa tujuan utama seorang Muslim seharusnya adalah mencari rida Allah, bukan sekadar mengumpulkan harta.
Dalam ceramahnya, UAH juga menyoroti fenomena di dunia pendidikan, di mana guru-guru mungkin mengajar hanya untuk mencari uang, bukan untuk mencapai rida Allah. "Sekolah cari uang, akan tiba masanya ini guru-guru ini mengajar, ini untuk cari uang atau cari Rida Allah?" tegasnya.
Ceramah ini memberikan refleksi mendalam tentang bagaimana umat Muslim harus menilai kembali tujuan hidup mereka dan berusaha untuk tetap berpegang pada nilai-nilai spiritual di tengah godaan duniawi. UAH mengingatkan bahwa segala sesuatu yang dilakukan haruslah diarahkan untuk mendapatkan rida Allah, bukan hanya keuntungan materi.
Pesan ini menjadi semakin relevan di tengah pergeseran nilai dalam masyarakat modern, di mana segala sesuatu cenderung diukur dengan materi. "Jangan sampai kita menjadi budak uang," ujarnya mengingatkan, sambil menekankan pentingnya menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat.
Dengan meningkatnya kasus-kasus korupsi dan suap, ceramah ini menjadi peringatan penting bagi umat Muslim untuk terus menjaga integritas dan moralitas. Ustadz Adi Hidayat menutup ceramahnya dengan doa agar umat Islam selalu diberikan petunjuk oleh Allah untuk tetap berada di jalan yang benar dan menjauhi godaan dunia yang bisa menyesatkan.
UAH mengajak seluruh umat Islam untuk terus memperkuat iman dan menghindari godaan dunia yang dapat menjerumuskan ke dalam perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. "Mari kita sama-sama menjaga diri dan keluarga kita dari peradaban uang ini," pungkasnya.