Kisah KH Wahab Chasbullah: Diteriaki 'Macan' oleh Mbah Kholil Bangkalan
, Jakarta - Siapa yang tidak kenal dengan Mbah Kholil Bangkalan? Sosok ulama kharismatik ini sangat dihormati di kalangan Nahdliyin dan masyarakat Madura. Ia dikenal sebagai salah satu waliyullah yang memiliki banyak santri dari berbagai daerah, termasuk KH Hasyim Asy’ari dan KH Wahab Chasbullah.
Mbah Kholil punya cara unik dalam mendidik santrinya. Alih-alih mengajak mereka ngaji, ia lebih sering memberikan tugas kepada mereka. Seperti yang diceritakan Gus Muwafiq, Kiai Hasyim jarang mengikuti pengajian Mbah Kholil, namun tetap menjadi ulama besar. Begitu juga dengan KH Wahab Chasbullah, yang mengalami pengalaman unik saat pertama kali datang ke pesantren Mbah Kholil.
Ketika Kiai Wahab tiba, Mbah Kholil langsung meneriakinya dengan sebutan ‘macan’. Para santri pun berusaha mengusirnya, tidak mengerti maksud dari sebutan itu. Namun, Mbah Kholil akhirnya menerima Kiai Wahab dan membimbingnya hingga menjadi salah satu ulama besar yang ikut mendirikan Nahdlatul Ulama.
Selama bulan Syawal, Mbah Kholil meminta santrinya untuk memperketat penjagaan pesantren karena akan ada 'macan' yang masuk. Kabar ini membuat para santri panik, namun mereka tetap taat menjalankan perintah tersebut. Hari demi hari, 'macan' yang dimaksud tidak kunjung muncul. Hingga suatu hari, datanglah seorang pemuda kurus dengan koper besi, yang ternyata adalah Kiai Wahab. Mbah Kholil kembali meneriakinya sebagai 'macan' dan meminta santri untuk menangkapnya.
Walau ketakutan, Kiai Wahab tidak menyerah untuk menjadi santri Mbah Kholil. Setelah beberapa kali berusaha, ia akhirnya diterima menjadi santri setelah Mbah Kholil membangunkannya menjelang sholat Subuh. Kiai Wahab kemudian tumbuh menjadi sosok yang alim dan berkontribusi besar dalam kemerdekaan Indonesia, layaknya macan yang kuat dan disegani.
Kisah ini diambil dari situs resmi Pesantren Moch. Cholil dan referensi dari Surat kepada Anjing Hitam. Wallahu'alam.