Life

Bolehkah Menggabungkan Niat Puasa Asyura dengan Qadha Ramadhan, Bagaimana Hukumnya?

Setiap muslim berkewajiban untuk melaksanakan puasa Ramadhan. Jika memiliki utang puasa, wajib hukumnya untuk mengqadha puasa tersebut. Mengganti puasa Ramadan sebaiknya dilakukan sebelum tiba Ramadan berikutnya. Ada yang melakukannya pada bulan Muharram, yang mana terdapat hari disunnahkan untuk berpuasa yakni puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram.

Banyak yang berlomba-lomba untuk berpuasa sunnah Asyura untuk meraih pahala dan keutamaannya. Khususnya bagi wanita muslimah, banyak yang memanfaatkan kesunnahan puasa Asyura sekaligus untuk qadha puasa Ramadan. Harapannya adalah agar qadha puasa Ramadan bisa dijalankan dan pahala puasa sunnah Asyura juga didapat. Lantas, bolehkah menggabungkan niat puasa Asyura dengan qadha Ramadhan? Berikut penjelasannya.

Hukum Menggabungkan Niat Puasa Asyura dan Qadha Ramadan

Berkenaan dengan hukum menggabungkan niat puasa qadha Ramadan dengan puasa Asyura, terdapat perbedaan pendapat ulama. Ada yang menganggapnya sah dan keduanya bernilai pahala, namun ada juga yang tidak memperbolehkannya bahkan menyatakan tidak sah keduanya.

Imam Ar-Ramli menjelaskan bahwa jika seseorang berpuasa qadha atau nadzar di hari Asyura, maka dia mendapatkan pahala puasa sunnah Asyura juga. Pendapat ini juga diikuti oleh Imam Abdurahman Ba'alawi. Namun, ada juga pendapat yang menyatakan bahwa penggabungan dua niat puasa wajib dan sunnah dalam satu kali pelaksanaan justru membuat puasa ini tidak sah.

Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa hukum menggabungkan niat puasa qadha Ramadan dengan puasa Asyura terdapat perbedaan pendapat ulama madzhab Syafi'i. Pendapat pertama mengatakan sah menggabungkan niat puasa qadha Ramadan dengan puasa Asyura dan keduanya bernilai pahala. Sementara pendapat kedua menyatakan bahwa penggabungan dua niat puasa wajib dan sunnah dalam satu kali pelaksanaan justru membuat puasa ini tidak sah.