Bagaimana BRIN Meningkatkan Produksi Minyak Kayu Putih di Papua?
Pusat Riset Botani Terapan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil membuat terobosan memperbaiki mutu genetik tanaman minyak kayu putih di Papua. Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas industri pengolahan minyak kayu putih yang selama ini bergantung dari Kepulauan Maluku dan Pulau Jawa.
Selama ini, produksi minyak kayu putih nasional mengalami masalah seretnya pasokan yang tidak sebanding dengan permintaan di pasar. Kebutuhan nasional terhadap minyak kayu putih mencapai 4.500 ton per tahun, namun pasokan dari dalam negeri hanya mampu 2.500 ton per tahun. Sehingga, Indonesia harus mengimpor minyak kayu putih dari negara lain.
Untuk mengatasi masalah ini, BRIN melakukan penelitian pemuliaan pohon kayu putih dengan sifat rendemen reaksi minyak dan kadar 1,8 cinole. Hasil penelitian ini berhasil meningkatkan mutu genetik benih kayu putih, sehingga produktivitas minyak kayu putih yang dihasilkan juga meningkat.
BRIN juga melakukan proyek percontohan hilirisasi minyak kayu putih di Kampung Rimba Jawa, Papua. Proyek ini melibatkan Kelompok Tani Hutan Kofarwis dan berhasil memperluas kebun kayu putih dari 5 hektare menjadi 49 hektare. Melalui proyek ini, BRIN membuktikan bahwa kebun kayu putih benih unggul di Kampung Rimba Jawa bisa menjadi model keberhasilan kebun kayu putih skala kelompok tani yang dapat dicontoh oleh penduduk desa lain di Biak Timur dan Biak Utara.
Minyak kayu putih yang dihasilkan dari proyek ini memiliki bau yang lebih kuat dan memberikan efek lebih baik untuk tubuh. Hal ini disebabkan oleh rendemen yang lebih tinggi dan mutu genetik benih kayu putih yang unggul.