peluru, seperti pengaruh ketinggian, koefisien balistik, harmonik laras, efek Coriolis, pengaruh gravitasi, efek giroskopik, penurunan spin, dan pengaruh suhu. Ketinggian yang lebih tinggi membuat udara menjadi lebih tipis, sehingga peluru dapat melaju lebih jauh tanpa hambatan yang banyak. Koefisien balistik mengukur seberapa baik peluru bergerak melalui udara. Peluru dengan koefisien balistik yang lebih tinggi mempertahankan kecepatannya dengan lebih baik terhadap angin dan gravitasi. Getaran dalam laras senjata mempengaruhi cara peluru keluar. Mengontrol getaran ini meningkatkan konsistensi dan akurasi tembakan. Rotasi bumi secara halus membelokkan peluru dalam jarak yang jauh. Penembak menyesuaikan bidikan mereka untuk mengatasi efek ini, yang sangat penting untuk tembakan jarak jauh yang ekstrem. Gravitasi menarik peluru ke bawah setelah keluar dari laras. Penembak menghitung dan menyesuaikan penurunan peluru untuk mengenai target dengan akurat. Peluru berputar dalam penerbangan untuk menstabilkan jalannya, seperti gasing yang berputar. Tingkat putaran yang tepat memastikan akurasi tanpa over-stabilisasi. Saat peluru bergerak, putaran dari rifling berkurang karena gesekan udara. Hal ini mempengaruhi stabilitas dan akurasi peluru dalam jarak yang jauh. Suhu mempengaruhi kecepatan dan lintasan peluru. Udara yang lebih hangat membantu peluru bergerak lebih cepat, sementara udara yang lebih dingin melambatkan kecepatannya. Penembak menyesuaikan bidikan mereka berdasarkan kondisi cuaca.
Related Articles
Ilmu Menarik di Balik Peluru
Doa Permohonan Kemudahan dari Sakitnya Sakaratul Maut, Dilengkapi dengan Terjemahan
Prediksi Peramal India Kiamat 29 Juni Tidak Terbukti, Berikut 10 Tanda Hari Akhir dan Urutannya dalam Hadis
7 Resep Kue Kentang yang Enak, Lembut, dan Bikin Ketagihan