Mengenal Tradisi Walimatussafar Sebelum Berangkat Haji: Menjelajahi Aspek Penting Sebelum Melakukan Ibadah Haji
Umat Muslim di Indonesia memiliki tradisi walimatussafar sebelum berangkat haji. Tradisi ini telah menjadi bagian dari budaya dan dilakukan secara turun temurun. Sebelumnya, perjalanan haji merupakan perjalanan yang panjang dan membutuhkan pengorbanan yang besar. Selain harta benda, jiwa juga harus siap menghadapi perjalanan yang jauh ke Arab Saudi.
Tradisi walimatussafar dilakukan sebelum berangkat ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji. Tradisi ini banyak dilakukan di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya di Kudus, Jawa Tengah. Namun, apa sebenarnya walimatussafar ini?
Walimatussafar berasal dari Bahasa Arab yang terdiri dari dua kata, yaitu 'walimah' yang berarti acara atau hajatan, dan 'safar' yang berarti perjalanan. Secara harfiah, walimatussafar berarti acara perjalanan. Namun, sebenarnya tradisi ini merupakan ungkapan syukur sebelum melakukan perjalanan.
Tradisi walimatussafar adalah tradisi syukuran yang dilakukan oleh masyarakat Muslim sebelum berangkat ke Tanah Suci Mekah untuk menunaikan ibadah haji. Tradisi ini biasanya dilakukan satu bulan atau beberapa hari sebelum keberangkatan. Pada zaman dahulu, menunaikan ibadah haji adalah hal yang rumit. Selain membutuhkan biaya besar, akses ke Tanah Suci Mekah juga tidak semudah sekarang dengan adanya pesawat terbang. Bahkan, orang-orang dulu harus menumpang kapal VOC untuk sampai ke Arab Saudi.
Tradisi walimatussafar juga dilakukan untuk memohon keselamatan selama perjalanan jauh. Doa-doa keselamatan, keselamatan di Tanah Haram, dan keselamatan dalam perjalanan pulang ke tanah air menjadi bagian dari tradisi ini. Hingga saat ini, tradisi walimatussafar masih dilakukan oleh banyak masyarakat Muslim.
Tradisi walimatussafar melibatkan banyak orang. Biasanya, yang akan berangkat haji akan mengundang keluarga, kerabat, dan masyarakat setempat. Persiapan tradisi ini dilakukan dengan saling membantu. Acara walimatussafar biasanya diisi dengan membaca doa, tausiyah, dan makan-makan. Bahkan, ada yang memotong dua ekor kerbau untuk hidangan.
Tradisi walimatussafar memiliki banyak makna. Beberapa di antaranya adalah:
1. Meningkatkan hubungan silaturahmi antara sesama.
2. Memberikan kesempatan untuk saling memaafkan satu sama lain, terutama antara yang akan berangkat haji dan orang-orang yang akan ditinggalkannya. Diharapkan agar saat berangkat haji, seseorang dalam keadaan suci dan bersih dari dosa.
3. Memberikan kesempatan bagi yang hadir untuk memohonkan doa kepada Allah untuk keselamatan, kesehatan, keamanan, dan mendapatkan keridhaan dan rahmat-Nya.
4. Memberikan kesempatan untuk saling memberi sedekah di antara yang hadir. Yang berhajat memberi sedekah kepada para undangan, dan para undangan memberi sedekah dengan doa.