Hamba Allah Terbaik dan Terburuk di Hari Kiamat
Di hari kiamat manusia akan mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya dari Yang Maha Adil, yakni Allah SWT. Di hadapan pengadilan Allah SWT, semua manusia akan mempertanggungjawabkan amal perbuatannya.
Terdapat hadis Rasulullah SAW yang menerangkan perihal sebaik-baik manusia yang mendapatkan kedudukan terhormat dan tinggi di hari kiamat. Ada pula golongan manusia yang mendapat sebutan seburuk-buruk manusia di hari akhir itu. Tentu saja hal ini berkaitan dengan amalannya sewaktu di dunia.
Lantas amal apa yang menyebabkan mereka mendapatkan predikat sebaik-baik dan seburuk-buruk hamba Allah di hari kiamat? Simak ulasannya berikut ini.
Simak Video Pilihan Ini:
Ini Sebaik-baik dan Seburuk-buruk Hamba Allah
Menukil Republika, Rasulullah SAW menerankan perihal seburuk-buruk manusia dan sebaik-baik manusia dalam hadis berikut ini,
"Lebih utamanya manusia di sisi Allah derajatnya di hari kiamat itu seorang pemimpin yang adil yang lemah lembut (memiliki kasih sayang). Dan seburuk-buruk hamba di sisi Allah derajatnya di hari kiamat yaitu pemimpin yang zalim yang kasar." (HR Thabarani)
Adapun fasilitas yang diperoleh hamba Allah yang adil ialah mendapatkan tempat yang penuh kilauan cahaya. Rasulullah SAW bersabda:
"Orang-orang yang adil (almuqsitiyn) kelak di akhirat akan mendapatkan derajat yang begitu tinggi di sisi Allah SWT. Mereka ditempatkan pada sebuah tempat yang penuh dengan cahaya. Sebab selama di dunia orang tersebut adil dalam setiap urusannya."
Artinya ketika dia mendapat kepercayaan menjadi seorang pemimpin ia adil dalam mengeluarkan kebijakan, ketika dia adalah seorang hakim maka dia adil dalam memutuskan perkara, ketika dia seorang suami dia adil pada istri dan anak-anaknya.
Maka dari itu bila seseorang yang mendapat amanat menjadi pemimpin berlaku lah adil. Berhati-hatilah, jangan sampai karena kepentingan sekelompok orang lalu memutuskan suatu secara sepihak. Maka ketidakadilan akan mengantarkan pada neraka.
"Tidak seorang pun yang diserahi urusan umat ini, lalu tidak berlaku adil kepada umat kecuali Allah pasti menjerumuskannya ke dalam neraka." (HR Thabarani)
Adil Ibadah yang Utama
Maka berbuat adil itu adalah termasuk dari ibadah yang utama. Bahkan berbuat adil lebih utama dari amalan sunnah seperti sholat malam dan puasa sunah puluhan tahun.
Mengapa? Karena ketika seseorang mampu adil dalam urusannya, atau adil dalam memutuskan satu perkara dampaknya akan begitu besar terhadap kehidupan.