Tech

Idul Fitri Bisa Serentak, Abdul Mu'ti Berbeda dengan Prediksi 1 Ramadhan!

Idul Fitri tahun ini diprediksi bisa serentak oleh Abdul Mu'ti, seorang ahli astronomi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Hal ini berbeda dengan prediksi 1 Ramadhan yang sebelumnya diberikan oleh Kementerian Agama. Menurut Abdul Mu'ti, perbedaan ini disebabkan oleh beberapa faktor.

Salah satu faktor yang mempengaruhi serentaknya Idul Fitri adalah perhitungan awal bulan Syawal. Kementerian Agama menggunakan metode hisab rukyat, yaitu mengamati hilal secara langsung. Sedangkan Abdul Mu'ti menggunakan metode hisab matematika yang menghitung posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi.

Menurut Abdul Mu'ti, prediksi 1 Ramadhan yang diberikan oleh Kementerian Agama didasarkan pada metode hisab rukyat yang rentan terhadap kesalahan pengamatan. Sedangkan metode hisab matematika yang digunakan oleh Abdul Mu'ti lebih akurat dan dapat memperkirakan posisi hilal dengan lebih tepat.

Meskipun terdapat perbedaan prediksi, Abdul Mu'ti menegaskan bahwa Idul Fitri tetap akan jatuh pada tanggal yang sama di seluruh Indonesia. Hal ini karena pemerintah telah menetapkan tanggal 1 Syawal sebagai hari raya nasional. Perbedaan prediksi hanya berkaitan dengan perhitungan awal bulan Syawal.

Abdul Mu'ti juga menambahkan bahwa serentaknya Idul Fitri tahun ini akan memberikan kemudahan dalam perencanaan mudik dan kegiatan lainnya. Masyarakat dapat mengatur jadwal dengan lebih baik karena mengetahui bahwa Idul Fitri akan jatuh pada tanggal yang sama di seluruh Indonesia.