10 Pekerjaan Kuno yang Kini Telah Punah: Apa yang Terjadi?
Pekerjaan di Era Digital: Skill yang Mumpuni Dibutuhkan
Saat ini, mencari pekerjaan di era digital membutuhkan skill yang mumpuni. Tidak hanya hasil akademis yang baik, tetapi juga kemampuan khusus yang dapat membedakan seseorang dari yang lain. Perkembangan teknologi yang pesat telah mengubah banyak aspek kehidupan, termasuk dunia kerja. Banyak pekerjaan manusia yang dulunya dilakukan secara manual kini telah diambil alih oleh mesin. Jika seseorang tidak memiliki skill yang baik, maka mereka berisiko tergantikan oleh teknologi.
Pada zaman sebelum teknologi berkembang, banyak pekerjaan yang dilakukan manusia secara manual. Pekerjaan-pekerjaan ini seringkali berbahaya dan dapat mengancam nyawa mereka. Namun, di zaman sekarang, pekerjaan-pekerjaan semacam itu sudah tidak ditemukan lagi. Perkembangan teknologi telah menggantikan pekerjaan-pekerjaan tersebut dengan mesin yang lebih efisien dan aman.
Berikut adalah 10 pekerjaan yang dulunya pernah ada tetapi sekarang sudah punah:
1. Pinsetter Arena Bowling
Pinsetter arena bowling adalah pekerjaan yang dilakukan oleh anak laki-laki muda di arena bowling. Tugas mereka adalah memasang pin, mengatur ulang pin bowling, membersihkan pin yang jatuh, dan mengembalikan bola bowling ke pemain. Pekerjaan ini seringkali dilakukan pada malam hari dan memberikan bayaran rendah. Namun, dengan perkembangan teknologi, mesin telah mengambil alih tugas ini.
2. Jam Alarm Manusia
Sebelum adanya jam alarm yang murah dan mudah didapatkan, orang-orang masih membutuhkan bantuan untuk bangun pagi. Oleh karena itu, pekerjaan jam alarm manusia muncul. Mereka dipekerjakan untuk memastikan orang-orang bangun tepat waktu untuk pekerjaan mereka. Mereka akan menggunakan tongkat, pentungan, atau kerikil untuk mengetuk jendela dan pintu klien.
3. Ice Cutter atau Pemotong Es
Sebelum teknik pendinginan modern tersedia, para pemotong es akan mengambil es dari danau beku untuk digunakan di ruang bawah tanah dan lemari es. Pekerjaan ini sangat berbahaya karena dilakukan dalam kondisi ekstrem.
4. Pendengar Pra-radar Untuk Pesawat Musuh
Sebelum penemuan radar, pasukan pertahanan udara menggunakan cermin akustik dan alat pendengar sebagai perangkat peringatan dini untuk mendeteksi pesawat musuh dengan mendengarkan suara mesin mereka.
5. Rad Catcher atau Penangkap Tikus
Rad Catcher dipekerjakan di Eropa untuk mengendalikan populasi tikus. Pekerjaan ini sangat berisiko karena mereka berhadapan dengan sengatan dan infeksi, tetapi mereka membantu mencegah penyebaran tikus ke masyarakat.
6. Lamplighter atau Penyala Lampu
Sebelum adanya lampu listrik, penyala lampu dipekerjakan untuk menyalakan, memadamkan, dan mengisi bahan bakar lampu jalan. Mereka menggunakan tiang panjang untuk menerangi jalan-jalan.
7. Log Driver
Sebelum teknologi dan infrastruktur yang memadai, pengemudi kayu gelondongan akan mengapungkan kayu-kayu tersebut melalui sungai dari lokasi penebangan ke daerah pengolahan.
8. Operator Switchboard
Operator switchboard adalah bagian penting dari operasi jaringan telepon sebelum teknologi modern menggantikannya. Mereka bertugas menghubungkan panggilan jarak jauh dan melakukan tugas-tugas lain yang sekarang dilakukan secara digital.
9. Resurrectionist atau Kebangkitan
Pada abad ke-19, kaum kebangkitan atau "penjambret tubuh" dipekerjakan untuk memindahkan mayat dari kuburan untuk digunakan oleh universitas sebagai bahan studi. Universitas kesulitan mendapatkan jenazah secara legal, sehingga mereka harus menggunakan cara lain.
10. Dosen yang Menghibur Pekerja Pabrik
Dalam beberapa kasus, pekerja pabrik akan mengumpulkan uang untuk mempekerjakan seorang dosen yang akan membacakan cerita atau membawakan hiburan lainnya di ruang kerja mereka.
Itulah 10 pekerjaan yang dulunya pernah ada tetapi sekarang sudah punah. Perkembangan teknologi telah mengubah dunia kerja secara drastis, menggantikan pekerjaan-pekerjaan tradisional dengan mesin yang lebih efisien. Penting bagi kita untuk terus mengembangkan skill yang relevan agar tetap bersaing di era digital ini.
Related Articles
5 Tempat Wisata di Coimbatore yang Wajib Dikunjungi
Peter Tabichi, Guru Asal Kenya yang Mendapatkan Penghargaan Teacher Global Price