Kenalan Dengan Molnupiravir, Obat Covid-19 Yang Baru Disetujui BPOM
BPOM resmi menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) untuk obat Molnupiravir pada Kamis (13/01) kemarin. Obat ini sudah digunakan di Amerika Serikat untuk mengobati pasien Covid-19. Dilansir dari Liputan6, obat ini diklaim bisa mengurangi angka rawat inap di rumah sakit akibat Covid-19.
Seperti apa faktanya?
1. Dikembangkan oleh Emory Univesity bekerjasa sama dengan Merck.
2. Awalnya dikembangkan untuk virus ensefalitis.
3. Ahli virologi Mark Denison di Vanderbilt University di Nashville, Amerika menguji obat ini untuk virus corona.
4. Molnupiravir membungkam kemampuan virus untuk bereplikasi.
Hasil uji klinik fase tiga menunjukan bahwa obat ini mampu menurunkan risiko dirawat di rumah sakit sebesar 30% pada pasien COVID-19. Angka ini diperoleh untuk pasien dengan gejala ringan.
Seperti apa faktanya?
1. Dikembangkan oleh Emory Univesity bekerjasa sama dengan Merck.
2. Awalnya dikembangkan untuk virus ensefalitis.
3. Ahli virologi Mark Denison di Vanderbilt University di Nashville, Amerika menguji obat ini untuk virus corona.
4. Molnupiravir membungkam kemampuan virus untuk bereplikasi.
Hasil uji klinik fase tiga menunjukan bahwa obat ini mampu menurunkan risiko dirawat di rumah sakit sebesar 30% pada pasien COVID-19. Angka ini diperoleh untuk pasien dengan gejala ringan.