Gus Baha Menyatakan Walisongo Bukan Pembawa Islam Pertama di Jawa, Ini Faktanya

Gus Baha menjelaskan bahwa Walisongo bukanlah yang pertama membawa Islam ke Jawa, melainkan ada pengaruh sebelumnya.

Jakarta - KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Baha, baru-baru ini menyampaikan pandangannya mengenai sejarah penyebaran Islam di pulau Jawa. Dalam ceramahnya, Gus Baha menegaskan bahwa anggapan bahwa Walisongo adalah pihak pertama yang membawa ajaran Islam ke tanah Jawa adalah sebuah kekeliruan.

Menurut Gus Baha, meskipun Walisongo memiliki peran penting dalam memperluas penyebaran agama Islam, mereka bukanlah yang pertama kali memperkenalkan Islam di Nusantara. Sebelum kehadiran Walisongo, sudah ada banyak ulama dan pendakwah yang lebih dahulu hadir dan memperkenalkan Islam di wilayah ini.

Dalam tayangan video yang diunggah di kanal YouTube @khoirudinchannel9130, Gus Baha mengungkapkan bahwa pemahaman tentang sejarah Islam di Jawa seharusnya lebih mendalam. Ia menyatakan, "Sing gowo Islam ning Jowo iku Walisongo sebetulnya itu mesti keliru. Ora kok mungkin keliru, pasti keliru," menegaskan bahwa klaim bahwa Walisongo adalah pembawa Islam pertama tidaklah benar secara mutlak.

Fakta Sejarah Penyebaran Islam di Jawa

Gus Baha menjelaskan bahwa meskipun Walisongo memiliki peran besar dalam menyebarkan Islam hingga dikenal luas di Jawa, secara mutlak, Islam telah ada di Indonesia jauh sebelum mereka. "Tapi maksudnya sing gowo Islam nganti rame iku dimulai Wali Songo. Tapi nak sing gowo secara mutlak pasti ndak lah," jelasnya.

Ia juga menjelaskan silsilah Sunan Ampel, salah satu anggota Walisongo yang dikenal sebagai penyebar utama Islam di Jawa. Sunan Ampel adalah putra dari Ibrahim Asmari dan cucu dari Jumadil Kubro, yang keduanya sudah lebih dahulu berada di Indonesia. "Wong Sunan Ampel iku bin Ibrahim Asmarakpndi bin Jumadil Kubro, itu sudah ada di Indonesia kok," tambahnya.

Pendidikan Islam Sebelum Walisongo

Gus Baha juga menyebutkan bahwa Sunan Ampel menimba ilmu agama di Paseh, Aceh, yang pada waktu itu sudah menjadi pusat pendidikan Islam di Nusantara. Hal ini menunjukkan bahwa Islam telah hadir dan berkembang sebelum Walisongo memulai misi dakwah mereka di Jawa. "Sunan Ampel wae ngajine teng Paseh Aceh mriko," jelas Gus Baha, menunjukkan bahwa Islam sudah berkembang di tempat lain di Indonesia sebelum menyebar ke Jawa.

Lebih lanjut, Gus Baha mengajak masyarakat untuk tidak salah paham tentang peran Walisongo. Mereka memang sangat berjasa dalam memperluas ajaran Islam di tanah Jawa, namun bukan berarti mereka yang pertama kali memperkenalkan agama tersebut. "Wali Songo iku peranane gede, tapi sing gowo Islam pisanan iku dudu mereka," tegasnya.

Pentingnya Memahami Sejarah Secara Komprehensif

Pemahaman yang tepat tentang sejarah penyebaran Islam di Indonesia sangatlah penting. Gus Baha menekankan bahwa menghormati jasa Wali Songo adalah hal yang baik, tetapi kita juga perlu mengakui bahwa sebelum mereka, sudah ada tokoh-tokoh lain yang telah mempersiapkan pondasi bagi penyebaran Islam di Nusantara. "Sejarah iku kudu dingerteni apik-apik. Ora kabeh sing digowo iku pisanan. Wong sing luwih sik sadurunge iku yo akeh," ungkapnya.

Dengan menggunakan bahasa campuran antara bahasa Indonesia dan Jawa, Gus Baha berharap masyarakat Jawa dapat lebih memahami sejarah agama mereka secara mendalam. Ia mengajak umat Islam untuk tidak hanya menghargai Walisongo, tetapi juga memahami bahwa Islam di Jawa adalah hasil dari proses panjang yang melibatkan banyak tokoh dan generasi.

Di akhir ceramahnya, Gus Baha mengingatkan bahwa tujuan utama dakwah adalah menyebarkan kebaikan dan mempererat hubungan dengan Allah, bukan sekadar mengklaim siapa yang pertama membawa agama. "Wallahu a'lam," ujarnya, menegaskan bahwa hanya Allah yang Maha Mengetahui segala sesuatu, termasuk sejarah penyebaran Islam di Nusantara.


You Might Also Like